Bankir masih tak bernafsu ikut repo



 JAKARTA. Di tengah ancaman pengetatan likuiditas, Bank Indonesia (BI) terus mendorong perbankan untuk mencari dana di pasar repurchase agreement (repo). Tapi, hingga kini belum semua bank menjadikan repo sebagai sumber utama likuiditas.

Sejatinya, peserta repo terus bertumbuh. Tapi, hanya 46 bank dari total 106 bank yang aktif bertransaksi repo.

Catatan Bank Indonesia (BI), rata-rata harian volume transaksi repo mencapai Rp 701 miliar yang melibatkan 18 bank per akhir Januari 2017."Bank masih memilih bertransaksi di pasar uang antar bank (PUAB). Di Maret 2017, rata-rata transaksi repo sekitar Rp 1 triliunRp 3 triliun, masih jauh dari harapan BI," kata Kepala Departemen Pengembangan Pendalaman Pasar Keuangan BI Nanang Hendarsah.


Target BI, transaksi repo mencapai Rp 5 triliun setiap hari. Nilai transaksi ini masih jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan rata-rata transaksi PUAB yang mencapai Rp 12 triliun hingga Rp 16 triliun.

Sejauh ini, sejumlah bank besar menggunakan pasar repo untuk menyalurkan dana menganggur alias sebagai lender. Contoh, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI).

Direktur Tresuri dan Internasional BNI Panji Irawan mengatakan, volume transaksi repo antar BNI mencapai Rp 4,25 triliun. Sedangkan, reverse repo BNI tercatat lebih besar yakni mencapai Rp 9,47 triliun.

Senada, Bank Central Asia Tbk (BCA) menyebut rata-rata volume transaksi PUAB di BCA mencapai Rp 12 triliun hingga Rp 15 triliun per hari. "Market share BCA sekitar 11% hingga 13% di pasar PUAB," ujar Head of Treasury BCA Branko Windoe saat dihubungi KONTAN, Jumat (21/4).

Transaksi PUAB jauh lebih tinggi ketimbang transaksi repo yang hanya Rp 1 triliun hingga Rp 1,50 triliun saban hari. Branko menambahkan, dengan nilai sebesar itu, BCA menguasai hampir separuh pangsa pasar repo yakni mencapai 40%50%.

Dengan rasio loan to funding ratio (LFR) BCA yang membaik dari 78,9% menjadi 75,1% per Maret 2017, BCA lebih memilih meminjamkan uang di repo.

Belum masuk repoHaru Koesmahargyo, Direktur Keuangan Bank Rakyat Indonesia (BRI) mengatakan, loan to deposit ratio (LDR) BRI saat ini di atas 93%. Tapi, BRI belum berencana meminjam uang di pasar repo. Sebab, BRI masih memiliki cukup secondary reserve. Transaksi repo BRI mencapai Rp 6 triliun.

Catatan saja, bank campuran dan asing menjadi bank dengan rasio likuiditas paling ketat (lihat tabel). nHanya 46 bank yang aktif bertransaksi repo dari total 106 bank peserta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto