JAKARTA. Dalam waktu dekat, Bank Indonesia (BI) berencana mewajibkan bank mengumumkan komponen suku bunga kredit alias prime lending rate. Meskipun belum jelas kapan kebijakan ini diterapkan, para bankir berharap BI mengkaji lagi rencana ini. Kebijakan prime lending rate bertujuan agar bank menurunkan margin bunga bersih (net interest margin) yang masih cukup tinggi. Nantinya, bank harus melaporkan struktur penyusun bunga kredit, biaya dana, overhead cost, dan biaya lain-lain. Alhasil, bisa diketahui secara jelas apakah keuntungan yang dipatok bank masuk akal. Pjs Gubernur BI Darmin Nasution mengatakan, tingkat bunga kredit perbankan sudah turun dari kisaran 15%-16% menjadi 13%-14%. "Tapi, tetap saja spread-nya masih sekitar 5% - 6%. Perlu dicari jawaban untuk mendorong spread itu turun," katanya.
Bankir Minta BI Kaji Ulang Prime Lending Rate
JAKARTA. Dalam waktu dekat, Bank Indonesia (BI) berencana mewajibkan bank mengumumkan komponen suku bunga kredit alias prime lending rate. Meskipun belum jelas kapan kebijakan ini diterapkan, para bankir berharap BI mengkaji lagi rencana ini. Kebijakan prime lending rate bertujuan agar bank menurunkan margin bunga bersih (net interest margin) yang masih cukup tinggi. Nantinya, bank harus melaporkan struktur penyusun bunga kredit, biaya dana, overhead cost, dan biaya lain-lain. Alhasil, bisa diketahui secara jelas apakah keuntungan yang dipatok bank masuk akal. Pjs Gubernur BI Darmin Nasution mengatakan, tingkat bunga kredit perbankan sudah turun dari kisaran 15%-16% menjadi 13%-14%. "Tapi, tetap saja spread-nya masih sekitar 5% - 6%. Perlu dicari jawaban untuk mendorong spread itu turun," katanya.