Bankir minta BI rate tak naik



JAKARTA. Bank Indonesia (BI) akan menggelar rapat dewan gubernur (RDG) bulanan tentang tingkat suku bunga acuan atau BI rate, hari ini, Kamis (9/1). Para bankir berharap, bank sentral dapat mempertahankan bunga acuannya kali ini.

Direktur Keuangan PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Achmad Baiquni mengharapkan BI rate kali ini akan tetap berada di level 7,5%. Menurut dia, inflasi yang terjadi sudah lebih terkendali sehingga otoritas moneter tak perlu lagi mengantisipasi inflasi dengan menaikkan bunga. "Harapan saya BI rate tetap, karena kalau naik, akan mendorong kenaikan bunga. Likuiditas yang sudah cukup ketat akan lebih ketat lagi," ujar Baiquni, Kamis (9/1). Senada, Presiden Direktur PT Bank Central Asia (BCA) Jahja Setiatmadja juga berharap, BI sementara tidak menaikkan suku bunga acuannya. Menurut dia, tanpa BI menaikkan bunga, suku bunga di pasar akan naik dengan sendirinya terimbas pengetatan likuidtas saat ini.

"Jadi lebih baik BI sementara tidak menaikkan suku bunga dulu," ujar Jahja. Jahja menambahkan, secara fundamental, dengan tingkat inflasi yang tinggi dan depresiasi nilai tukar rupiah, seharusnya suku bunga mengalami kenaikan. "Bahkan harus naik lebih dari 100 basis poin," kata dia. Harapan senada diutarakan Presiden Direktur OCBC NISP Parwati Surjaudaja. Andai BI harus menaikkan bunga, bank akan mengikuti arahan tersebut. "Jika BI memutuskan menaikkan BI rate, kami tentu akan mengikuti arahan tersebut dengan menyesuaikan suku bunga," kata Parwati.


BI mematok bunga di level 7,5% sejak November tahun lalu. Terhitung sejak April tahun lalu sampai Desember, BI rate menanjak 175 basis poin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia