Bankir optimistis penyaluran KPR akan semakin bergairah usai pemilu



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah bank berhasil mencatatkan pertumbuhan kepemilikan rumah (KPR) di kuartal I 2019. Bankir optimistis penyaluran kredit ini akan semakin bergairah setelah pemilu dan pilpres usai.

PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN, anggota indeks Kompas100 ini) misalnya mencatatkan pertumbuhan penyaluran KPR sebesar 22,07% yoy di triwulan pertama menjadi Rp181,83 triliun di mana KPR subsidi tercatat naik 28.87% yoy dan KPR Non-Subsidi tumbuh sebesar 14.37% yoy.

Adapun CIMB Niaga mencatatkan penyaluran mortgage Rp 31,01 triliun atau tumbuh 13,1 % dibandingkan periode yang sama tahun lalu dan naik 3,4% dari kuartal sebelumnya.


Sementara PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI, anggota indeks Kompas100 ini) menyalurkan KPR/KPA lewat BNI Griya sebesar Rp 41,47 triliun atau tumbuh 9,4% secara year on year (yoy). perseroan memiliki market share 6,4% untuk penyaluran KPR/KPR kuartal I dan berada di urutan kelima dari sisi market share.

Lani Darmawan, Direktur Konsumer CIMB Niaga mengatakan, penyaluran KPR/KPA perseroan di April 2019 masih lebih rendah dibandingkan periode Maret. Namun secara tahunan atau year on year (yoy) masih tumbuh 12%.

"Kami kira setelah pemilu selesai total akan lebih bergairah lagi terutama untuk ticket size besar, secondary dan multi guna." kata Lani pada Kontan.co.id, Rabu (14/5).

Budi Satria, Direktur Konsumer Bank BTN juga memperkirakan penyaluran kredit KPR akan lebih bergerak kencang setelah pemilu selesai secara total. Hanya saja, dia belum bisa menyebutkan pertumbuhan KPR perseroan sampai April 2019.

"Harapan kita akan lebih baik usai pemilu, pertumbuhan overall sekitar 13-15% yoy. Untuk dorong pertumbuhan KPR, kami akan join promo dengan berbagai pengembang yang sudah bekerjasama dengan BTN," tambah Budi.

Sementara General Manager Product Management Division BNI Donny Bima Herjuno mengatakan, pertumbuhan KPR perseroan di kuartal I cenderung melambat jika dibandingkan kuartal yang sama tahu lalu. Hal itu menurutnya karena investor-investor properti masih cenderung wait and see menunggu perhelatan Pemilu rampung sepenuhnya.

Rata-rata ticket size KPR BNI masih RP 500 juta. Donny meyakini setelah Pemilu usai, konsumen untuk segmen menengah ke atas akan mulai bergairah.

"Jadi setelah Pemilu benar-benar rampung, investor properti sudah akan mulai mau masuk lagi. Kami optimistis target KPR tahun ini tumbuh sekitar 12%" katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto