Bankir pede deposito dan tabungan naik dobel digit



KONTAN.CO.ID - Simpanan tabungan atau deposito bakal menjadi pilihan utama bagi para rumah tangga untuk menyimpan kelebihan pendapatan dalam 12 bulan mendatang. Instrumen ini mengalahkan segmen properti dan emas atau perhiasan sebagai alternatif pilihan penempatan kelebihan dana.

Hasil survei konsumen Bank Indonesia (BI) per Agustus 2017 melaporkan, sebanyak 52,3% responden menyatakan akan menempatkan kelebihan pendapatan dalam bentuk tabungan atau deposito. Sedangkan, 21,8% responden memilih menempatkan dana di properti, dan 14,9% responden ingin memiliki emas atau perhiasan.

Hasil survei itu menguatkan perkiraan bahwa dana pihak ketiga (DPK) perbankan akan tumbuh lumayan di tahun ini.


Randianto, Direktur Konsumer PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) optimistis DPK BRI akan tumbuh sebesar 10% hingga akhir 2017. "Strategi yang kami siapkan bundling produk, Instrumen ini mengalahkan segmen properti dan emas atau perhiasan sebagai alternatif pilihan penempatan kelebihan dana dan kemudahan bertransaksi," kata Randianto, Senin (11/9).

Lani Darmawan, Direktur Ritel PT Bank CIMB Niaga Tbk bilang, pihaknya sedang fokus untuk meningkatkan dana murah. Bank milik investor Malaysia ini mengharapkan porsi dana murah naik menjadi 54% di akhir tahun nanti. Adapun, total penghimpunan dana murah sebesar Rp 94,71 triliun per Juni 2017.

Tak mau kalah, Handayani Direktur Konsumer PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) juga ingin meningkatkan porsi dana murah. BTN menargetkan, dana murah dapat menyumbang porsi 51% terhadap total DPK BTN.

Sementara itu, Rohan Hafas Sekretaris Perusahaan PT Bank Mandiri Tbk menyampaikan, pihaknya membidik pertumbuhan dana murah sebesar 10% di tahun ini. Hal ini dilakukan dengan mengoptimalkan giro sebagai akun operasional nasabah kredit, dan meningkatkan tabungan melalui intensifikasi value chain nasabah.

Bank berplat merah ini juga akan meningkatkan transaksi giro nasabah korporasi dan institusi pemerintah. Dengan bisnis korporasi yang kuat, Bank Mandiri ingin melayani kebutuhan pembiayaan nasabah, sekaligus memanfaatkan peluang masuk ke payroll perusahaan dengan produk bank at work.

Bank Mandiri mencatat porsi CASA sebesar 66% di paruh pertama. Dalam jangka panjang, targetnya bisa 70%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dessy Rosalina