Bankir: Pendapatan non bunga sulit kompensasi turunnya NIM



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bankir tak yakin pendapatan non bunga bisa menggantikan pendapatan bunga ke depan. Padahal margin bunga bersih (NIM) yang merupakan salah satu indikator pendapatan bunga trennya terus mengalami penurunan.

Lihat saja, rasio NIM berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan tren penurunan dalam tiga tahun terakhir. Sebagai gambaran NIM bank pada 2016 sebesar 5,63%, tahun 2017 sebesar 5,32% dan pada Mei 2018 sebesar 5,09%.

Taswin Zakaria, Presiden Direktur Maybank Indonesia mengatakan pendapatan dari fee based masih sulit mengkompensasi penurunan NIM.


"Kemungkinan NIM turun bisa saja mengingat suku bunga acuan diperkirakan masih akan naik dan bank masih belum menaikkan suku bunga kredit," kata Taswin kepada kontan.co.id, Rabu (8/8).

Strategi bank untuk mempertahankan NIM adalah dengan meningkatkan pertumbuhan kredit dan menekan biaya.

Darmawan Junaidi, Direktur Treasury dan Perbankan Internasional Bank Mandiri memproyeksi pertumbuhan fee based sampai akhir 2018 tak banyak berubah dari realisasi Juni 2018.

Sampai Juni 2018, Bank Mandiri mencatat pertumbuhan fee based sebesar 18,1% year on year (yoy). Fee based tercatat menyumbang 28,8% dari pendapatan operasional bank. 

Sampai akhir 2018, Bank Mandiri memproyeksi NIM akan turun menjadi 5,5% dari Juni 2018 5,74%.

Secara industri perbankan, sampai Mei 2018, pendapatan bank masih disumbang pendapatan bunga 73%. Sedangkan pendapatan non bunga baru menyumbang 26%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi