JAKARTA. Wacana penghapusan pembayaran kupon (zero coupon) obligasi rekapitalisasi sudah barang tentu merugikan bank. Itu sebabnya, bankir pesimistis dengan realisasi wacana itu. Sudah begitu, kebijakan tersebut ditakutkan merusak pasar. Zulkifli Zaini, Direktur Utama Bank Mandiri, menjelaskan, pihaknya masih memegang obligasi rekapitulasi sekitar Rp 72 triliun dan jatuh tempo tahun 2020. Surat utang warisan krisis 1998 itu jatuh tempo tahun lalu, tapi tahun 2009 pemerintah melakukan reprofiling atau penawaran dengan obligasi baru yang jatuh tempo lebih lama. Menurutnya, justru obligasi itu membebani neraca perseroan. Pengaruhnya, terutama pada perhitungan loan to deposit ratio (LDR) atawa rasio penyaluran kredit bank dengan simpanan nasabah.
Bankir pesimistis realisasi zero coupun
JAKARTA. Wacana penghapusan pembayaran kupon (zero coupon) obligasi rekapitalisasi sudah barang tentu merugikan bank. Itu sebabnya, bankir pesimistis dengan realisasi wacana itu. Sudah begitu, kebijakan tersebut ditakutkan merusak pasar. Zulkifli Zaini, Direktur Utama Bank Mandiri, menjelaskan, pihaknya masih memegang obligasi rekapitulasi sekitar Rp 72 triliun dan jatuh tempo tahun 2020. Surat utang warisan krisis 1998 itu jatuh tempo tahun lalu, tapi tahun 2009 pemerintah melakukan reprofiling atau penawaran dengan obligasi baru yang jatuh tempo lebih lama. Menurutnya, justru obligasi itu membebani neraca perseroan. Pengaruhnya, terutama pada perhitungan loan to deposit ratio (LDR) atawa rasio penyaluran kredit bank dengan simpanan nasabah.