Bankir proyeksikan tren penurunan NIM



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah bank memproyeksi tren margin bunga bersih atau net interest margin ((NIM) ke depan akan menurun. Hal ini seiring dengan penurunan bunga kredit perbankan.

Ahmad Siddik Badruddin, Direktur Risk Management and Compliance PT Bank Mandiri Tbk mengatakan, penurunan NIM seiring dengan penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI). "NIM sangat tergantung pada bunga deposito dan kredit," kata Siddik, Kamis (7/12).

Saat ini NIM perbankan berada di angka 5,13%. Menurut Siddik, tahun depan, hampir seluruh bank memproyeksi NIM akan turun.


Menurut Boedi Armanto, Deputi Komisioner Pengawasan Perbankan I Otoritas Jasa Keuangan (OJK), jika penurunan bunga deposito sudah ditransmisikan ke penurunan bunga kredit, maka NIM bank akan menurun.

Plt Direktur Departemen Kebijakan Makro Prudennsial Bank Indonesia Retno Ponco Windarti menyebut, saat ini penurunan bunga belum terlalu banyak ditransmisikan ke bunga kredit. "Jika sudah selesai transmisinya, NIM bank akan mengalami penurunan," katanya.

Saat ini, Retno menduga, bank berupaya untuk menjaga NIM di angka 5%. Untuk menjaga ini bank berupaya untuk meningkatkan efisiensi.

Siddik mengakui, untuk menjaga margin, bank bisa menjaga biaya dan meningkatkan efisiensi. Bank juga bisa memilih bisnis segmen kredit yang memberi keuntungan yang maksimal. "" Bank juga harus lebih kreatif dalam mencari pendapatan alternatif seperti pendapatan komisi alias fee based income," katanya.

Berdasarkan data Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) dengan likuiditas yang cukup longgar seperti saat ini, mengakibatkan bank semakin sulit meningkatkan margin dan laba lebih tinggi.

Selain NIM bank trennya yang turun, saat ini rasio profitabilitas bank, ROA, juga trennya turun hampir di semua kelompok bank.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini