KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren transaksi perbankan atau transactional banking cenderung melambat di tengah pandemi Covid-19. Hal ini merujuk pada data Bank Indonesia (BI) yang menyatakan per Juli 2020 transaksi penarikan tunai perbankan mengalami penurunan sebesar 9,4% secara year on year (yoy) menjadi Rp 1.695 triliun. Begitu juga untuk transaksi online melalui digital banking yang turun tipis 3,45% yoy pada periode yang sama menjadi Rp 2.228 triliun. Meski begitu, fakta menunjukkan bahwa peredaran uang kartal di Tanah Air masih tumbuh cukup tinggi yakni 10,5% yoy menjadi Rp 6.567 triliun. Hal ini menurut Senior Vice President (SVP) Transaction Banking and Retail Sales PT Bank mandiri Tbk Thomas Wahyudi menunjukkan bahwa kebutuhan masyarakat terhadap uang tunai masih terbilang tinggi. Itu artinya, peran mesin ATM sejatinya saat ini masih sangat dibutuhkan.
Bankir ramal kebutuhan transaksi nasabah bakal meningkat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren transaksi perbankan atau transactional banking cenderung melambat di tengah pandemi Covid-19. Hal ini merujuk pada data Bank Indonesia (BI) yang menyatakan per Juli 2020 transaksi penarikan tunai perbankan mengalami penurunan sebesar 9,4% secara year on year (yoy) menjadi Rp 1.695 triliun. Begitu juga untuk transaksi online melalui digital banking yang turun tipis 3,45% yoy pada periode yang sama menjadi Rp 2.228 triliun. Meski begitu, fakta menunjukkan bahwa peredaran uang kartal di Tanah Air masih tumbuh cukup tinggi yakni 10,5% yoy menjadi Rp 6.567 triliun. Hal ini menurut Senior Vice President (SVP) Transaction Banking and Retail Sales PT Bank mandiri Tbk Thomas Wahyudi menunjukkan bahwa kebutuhan masyarakat terhadap uang tunai masih terbilang tinggi. Itu artinya, peran mesin ATM sejatinya saat ini masih sangat dibutuhkan.