JAKARTA. Rencana Bank Indonesia (BI) melonggarkan aturan giro wajib minimum (GWM) dengan perhitungan rata-rata (averaging) disambut beragam oleh bankir syariah. Sejumlah bankir membidik target pembiayaan dan dana pihak ketiga (DPK) lebih tinggi karena ada relaksasi. Direktur Bisnis Konsumer BNI Syariah Kukuh Rahardjo bilang, GWM averaging akan melonggarkan likuiditas. "Bank akan lebih fleksibel mengelola likuiditas," ujar Kukuh, Senin (28/11). Dus, BNI Syariah optimistis mematok pertumbuhan pembiayaan di kisaran 16%–20% di tahun 2017, tertopang aturan itu. Target ini lebih tinggi dari target tahun ini sebesar 14%.
Bankir syariah ingin aturan baru GWM segera muncul
JAKARTA. Rencana Bank Indonesia (BI) melonggarkan aturan giro wajib minimum (GWM) dengan perhitungan rata-rata (averaging) disambut beragam oleh bankir syariah. Sejumlah bankir membidik target pembiayaan dan dana pihak ketiga (DPK) lebih tinggi karena ada relaksasi. Direktur Bisnis Konsumer BNI Syariah Kukuh Rahardjo bilang, GWM averaging akan melonggarkan likuiditas. "Bank akan lebih fleksibel mengelola likuiditas," ujar Kukuh, Senin (28/11). Dus, BNI Syariah optimistis mematok pertumbuhan pembiayaan di kisaran 16%–20% di tahun 2017, tertopang aturan itu. Target ini lebih tinggi dari target tahun ini sebesar 14%.