JAKARTA. Perbankan pada tahun depan masih dihadapkan pada risiko kredit bermasalah terutama berdenominasi valuta asing. Hal ini disebabkan karena faktor naiknya suku bunga acuan Amerika Serikat (The Fed) tahun depan. Beberapa analis memprediksi tahun depan akan ada potensi tiga kali kenaikan suku bunga acuan The Fed. Hal ini diprediksi membuat dana asing akan semakin banyak keluar dan membuat mata uang rupiah mengalami pelemahan. Beberapa bank sudah mengantisipasi risiko rasio kredit macet (NPL) valas tahun depan dengan memilih betul debitur yang akan disasar. Bank memastikan kredit valas diberikan kepada debitur, mempunyai pendapatan dalam mata uang valas juga.
Bankir waspadai risiko kredit valas tahun depan
JAKARTA. Perbankan pada tahun depan masih dihadapkan pada risiko kredit bermasalah terutama berdenominasi valuta asing. Hal ini disebabkan karena faktor naiknya suku bunga acuan Amerika Serikat (The Fed) tahun depan. Beberapa analis memprediksi tahun depan akan ada potensi tiga kali kenaikan suku bunga acuan The Fed. Hal ini diprediksi membuat dana asing akan semakin banyak keluar dan membuat mata uang rupiah mengalami pelemahan. Beberapa bank sudah mengantisipasi risiko rasio kredit macet (NPL) valas tahun depan dengan memilih betul debitur yang akan disasar. Bank memastikan kredit valas diberikan kepada debitur, mempunyai pendapatan dalam mata uang valas juga.