KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bantuan Presiden Produktif bagi Usaha Mikro (Banpres PUM) telah tersalurkan sebesar 92% atau sekitar 11 juta usaha mikro dari total kuota penerima 12 juta usaha mikro. Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyebut penyaluran Banpres PUM seharusnya bisa dipercepat. Namun, masih menunggu beberapa daerah di wilayah Indonesia Timur, yang kuotanya belum terpenuhi. Alasan pemerataan, kata Teten, menjadi pertimbangan. "Sebenarnya bisa dipercepat, namun masih menunggu di beberapa daerah di wilayah Timur yang kuotanya belum terpenuhi. Kita harus perhatikan juga aspek pemerataan," kata Teten dalam siaran pers, Minggu (6/12).
Selain mengusulkan agar ada penambahan penerima di tahun depan, Teten juga mengusulkan bagi yang telah mendapatkan banpres PUM sebesar Rp 2,4 juta, mendapatkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) super mikro di bawah Rp10 juta dengan bunga 0%. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, sampai saat ini ada sebanyak 28 juta pelaku usaha mikro yang menginginkan banpres produktif. Namun pemerintah hanya sanggup mengucurkan 12 juta. Baca Juga: Dampak positif program banpres produktif usaha mikro bagi pelaku UMKM "Kita evaluasi. Ke depan yang mendapatkan harus yang baru. Karena ada 28 juta yang minta. Kita hanya memberikan 12 juta," kata Teten. Kemenkop UKM berharap ke depan penerima bantuan tersebut dapat menjalankan usahanya. Selain itu mereka menjadi bankable dan terhubung dengan lembaga pembiayaan, agar dapat meningkatkan usahanya.