KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Gudang PT Wilmar Padi Indonesia (WPI) pada Rabu (12/9). Adapun salah satu agenda sidak ini adalah untuk memeriksa terkait laporan dugaan monopoli harga gabah yang dilakukan oleh Wilmar. Dari agenda tersebut Areif tidak menemui dugaan monopoli. Sebab, pasokan gabah kering panen (GKP) di Wilmar juga terbatas.
"Stok GKP hanya 250 ton tunuk giling beberapa hari ke depan," kata Arief melalui keterangannya.
Baca Juga: Wilmar Bantah Dugaan Monopoli Harga Gabah Ia mengatakan terbatasnya stok ini ditengarai turunya produksi beras pada semester dua. Berdasarkan KSA BPS neraca produksi padi bulanan pada Agustus hingga Desember mengalami defisit. Ditambah lagi El Nino yang berpotensi berdampak pada produksi nasional. "Teman-teman penggilingan padi baik becil, besar, korporasi swasta juga mengalami penurunan pasokan GKP," tutut Arief. Menurutnya, tantangan terbesar saat ini terletak pada peningkatan produksi untuk dapat menghidupkan kembali penggilingan pada di Indonesia. Selain itu, pihanya juga mendorong adanya upaya pemerintah dalam melakukan revitalisasi alat penggilingan padi skala kecil sehingga dapat bersaing dengan penggilingan besar dan bisa menghasilkan beras premium. "Upgrage seperti ini penting untuk segera diwujudkan," jelasnya. Sebelumnya, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) bakal memanggil PT Wilmar Padi Indonesia pekan depan. Hal in berkaitan dengan dugaan monopoli harga gabah petani yang dilakukan oleh PT Wilmar. Dugaan tersebut berdampak pada tutupnya penggilingn padi karena tidak mendapatkan pasokan gabah dari petani.
Baca Juga: KPPU Bakal Panggil Wilmar Terkait Dugaan Monopoli Gabah Petani "KPPU sudah panggil Wilmar, insyaAllah pekan ini diagendakan ketemu membahas itu," jelas Komisioner KPPU, Afif Hasubullah pada Kontan.co.id, Selasa (12/9). Afif mengatakan bahwa KPPU akan mulai mendalami dugaan ini setelah mendapatkan pernyataan dari berbagai pihak. Untuk saat ini pihaknya masih belum dapat menyimpulkan apakah dugaan tersebut benar adanya. "Kita nunggu keterangan Wilmar. namun, setiap ketidakstabilan di pasar pasti akan kita cermati, termasuk soal penyerapan gabah petani oleh pelaku usaha ini," jelasnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto