Bantah Bank Dunia, OJK: Konglomerasi keuangan kuasai 65,8% aset industri keuangan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membantah data Bank Dunia yang menyatakan 88% aset perbankan nasional dikuasai oleh konglomerasi keuangan. Meski demikian, konglomerasi keuangan nyatanya memang menguasai lebih dari 80% aset perbankan.

Deputi Komisioner Pengawas Perbankan OJK III Slamet Edy Purnomo menjelaskan definisi konglomerasi keuangan adalah perusahaan, terutama grup perusahaan, yang memiliki kepemilikan maupun penguasaan terhadap beberapa lembaga jasa keuangan dengan total nilai aset di atas Rp 2 triliun.

Baca Juga: Antisipasi krisis, Bank Dunia anjurkan OJK awasi konglomerasi keuangan


“Hingga akhir Desember 2018 kami mencatat ada 48 konglomerasi keuangan. 34 konglomerasi berasal merupakan perbankan, 11 konglomerasi merupakan IKNB, dan 3 konglomerasi adalah lembaga efek,” katanya Rabu (11/9) di di Kantor OJK, Jakarta.

Sedangkan hingga akhir 2018, Edy menjelaskan industri keuangan nasional punya total aset senilai Rp 10.539 triliun. Dari total aset tersebut Rp 6.930 triliun atau setara 65,75% dikuasai 48 konglomerasi keuangan tadi.

Sementara total 34 konglomerasi perbankan punya total aset senilai Rp 6.743 triliun atau setara 63,98% dari total aset industri keuangan. 

Sedangkan 11 konglomerasi IKNB menguasai 1,6% total aset industri keuangan atau berkisar Rp 168,62 triliun. Kemudian 3 konglomerasi pasar modal menguasai 1,1% atau setara Rp 115,92 triliun.

Baca Juga: Bankir: OJK tak perlu ikuti saran Bank Dunia untuk awasi konglomerasi keuangan

“Saya tidak tahu data Bank Dunia dari mana? Tahun berapa? Karena tidak dilakukan pembahasan terlebih dahulu dengan kami,” lanjut Edy.

Namun jika menilik Statistik Perbankan Indonesia dari OJK, pada akhir 2018 total aset perbankan mencapai Rp 8.068 triliun. 

Nah bila dikalkulasi, 34 konglomerasi perbankan dengan aset Rp 6.743 triliun artinya menguasai 83,57% total aset industri perbankan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi