JAKARTA. Gubernur non-aktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok keberatan dengan sejumlah kesaksian Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin. Pertama, dia merasa keberatan karena disebut menghina ulama dengan perkataannya. "Saya juga keberatan warga Kepulauan Seribu disebut takut. Warga Pulau seribu ketawa-ketawa. Saya kemarin ke sana keliling enam pulau diterima dengan baik," ujar Basuki atau Ahok dalam persidangan di Kementerian Pertanian, Ragunan, Selasa (30/1).
Ahok juga keberatan MUI menunjuk pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab sebagai ahli agama. Menurut dia, Rizieq sudah subyektif karena secara pribadi memiliki ketidaksukaan terhadap dia. Sejak Ahok ingin naik menjadi gubernur menggantikan Jokowi yang diangkat jadi presiden, Rizieq sudah melakukan aksi demo. "Sementara GNPF MUI dipimpin oleh wakilnya Rizieq Shihab yang saudara saksi tunjuk sebagai saksi ahli agama. Jelas demo semua mendukung mau memenjarakan saya," ujar Ahok. "Sampai beberapa kali sidang hingga hari ini, selama tiga jam sidang saya dengar dengan jelas memaksa memenjarakan saya, minta gantung saya, salibkan saya. Ini jelas memakai MUI, Saudara membiarkan Rizieq melakukan itu," kata Ahok. Ahok juga merasa keberatan dengan Ma'ruf yang meralat pernah bertemu dengan pasangan calon Agus Yudhoyono-Sylviana Murni pada 7 Oktober. Menurut dia, Ma'ruf ingin menutupi riwayat hidupnya yang pernah menjadi anggota Wantimpres pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Padahal, pengacaranya memiliki bukti bahwa SBY meminta Ma'ruf bertemu dengan Agus-Sylviana. "Artinya saudara saksi sudah tidak pantas jadi saksi karena sudah tidak obyektif lagi. Ini sudah mengarah mendukung paslon nomor satu," ujar Ahok.
Baca juga: Ketua MUI Keberatan Dianggap Dukung Agus-Sylvi Suara Ahok terdengar bergetar saat menyampaikan keberatan-keberatan itu. Ahok kemudian berjanji akan membuktikan bahwa kesaksian Ma'ruf tidak benar. "Percayalah, sebagai penutup, kalau Anda menzalimi saya, yang Anda lawan adalah Tuhan yang Mahakuasa, Maha Esa. Saya akan buktikan satu per satu dipermalukan. Terima kasih," ujar Ahok. (Jessi Carina) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Barratut Taqiyyah Rafie