Banten siapkan opsi karantina wilayah, tapi tergantung DKI Jakarta



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gubernur Banten Wahidin Halim tengah membahas opsi karantina wilayah atau lockdown di daerahnya. Ini untuk memutus rantai penyebaran virus corona baru.

Namun, keputusan lockdown atau tidak, menurut Wahidin, menunggu kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Sebab, banyak warga Banten yang bergantung pada Ibu Kota.

Misalnya, setiap hari banyak pekerja yang pulang dan pergi dari Jakarta atau dari Banten. Wahidin mengatakan, lalu lintas warga ini sulit untuk pemerintah daerah bendung.


Baca Juga: Pemerintah tetapkan status darurat sipil, begini efeknya ke IHSG

"Tiap hari, bayangkan, orang-orang dari Tangerang, Cilegon, dan wilayah Banten lainnya sehari-hari berbondong-bondong dengan mobilitas tinggi ke Jakarta," kata Wahidin dalam keterangan resmi, Senin (30/3).

Wahidin bilang, Banten dan Jakarta sudah saling terintegrasi. Ini yang membuat sulit membatasi pergerakan masyarakat jika lockdown berlaku.

"Soal pulang mudik, setiap hari orang Banten pulang mudik. Tidak hanya dari transportasi bus dan kereta api, mereka juga menggunakan motor, lewat jalan-jalan dan gang kecil. Ini tidak bisa dibendung," ujar dia.

Baca Juga: Darurat sipil, mulai besok LRT ubah headway dari 10 menit menjadi 30 menit

Editor: S.S. Kurniawan