JAKARTA. Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan menyatakan merebaknya informasi ketiadaan pasokan bijih nikel untuk delapan pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) merupakan ulah oknum perusahaan trader yang ingin mengambil keuntungan. Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah mensinyalir adanya oknum trader tersebut juga memiliki pengaruh di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) khususnya di Direktorat Mineral dan Batubara. Dengan begitu, mereka bisa bermain untuk memonopoli pasokan bijih nikel ke kawasan industri Bantaeng Industrial Park (BIP). "Saya tahu pihak-pihak tersebut, mereka hanya ingin mendapat kesempatan menjadi trader dan memonopoli pasokan. Saya tentunya tidak memberikan, harus investasi dong membangun smelter di Bantaeng," kata Nurdin ketika dihubungi KONTAN, Rabu (11/3).
Banteng enggan beri trader jalan menuju smelter
JAKARTA. Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan menyatakan merebaknya informasi ketiadaan pasokan bijih nikel untuk delapan pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) merupakan ulah oknum perusahaan trader yang ingin mengambil keuntungan. Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah mensinyalir adanya oknum trader tersebut juga memiliki pengaruh di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) khususnya di Direktorat Mineral dan Batubara. Dengan begitu, mereka bisa bermain untuk memonopoli pasokan bijih nikel ke kawasan industri Bantaeng Industrial Park (BIP). "Saya tahu pihak-pihak tersebut, mereka hanya ingin mendapat kesempatan menjadi trader dan memonopoli pasokan. Saya tentunya tidak memberikan, harus investasi dong membangun smelter di Bantaeng," kata Nurdin ketika dihubungi KONTAN, Rabu (11/3).