Bantu 20.000 UMKM masuk pasar ekspor, Shopee ingin tambah negara tujuan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selain didorong masuk pasar digital, pelaku UMKM juga diharapkan dapat mengembangkan pasar produknya hingga mancanegara. Salah satu pihak yang mendukung adanya ekspor produk UMKM ialah platform marketplace Shopee.

Radityo Triatmojo, Head of Public Policy and Goverment Relations Shopee Indonesia menuturkan, saat ini sudah ada 20.000 UMKM Indonesia yang dibina di dalam kanal khusus Kreasi Nusantara. UMKM yang terkurasi tersebut didukung untuk memperluas jangkauan pasarnya melalui program ekspor ke Malaysia dan Singapura.

"Untuk awalnya saat pilot project melibatkan 10 seller dan hanya ribuan produk saja tapi tahun ini sudah jadi 20.000 UMKM Indonesia itu masuk di pasar Singapura dan Malaysia dan produknya ini hingga jutaan," jelas Radityo saat webinar Shopee bersama UMKM pada Rabu (12/8).


Baca Juga: Sekotak harapan dari program promo Merdeka Sale Shopee

Radityo menyebjt, rencananya Shopee Indonesia ingin membidik ekpsor pasar Filipina untuk produk UMKM Indonesia. Namun, rencana tersebut harus ditahan lantaran Filipina baru saja mengumumkan resesi ekonomi di negaranya.

"Minggu lalu kalau saya tidak salah Filipina baru mengumumkan resesi ekonomi. Jadi kita agak sedikit menunda, tapi kita akan melihat negara-negara lain juga di Asia Tenggara ini untuk mengembangkan penjualan ataupun pasar terutama dari UMKM Indonesia," imbuhnya.

Salah satu UMKM binaan Shopee yang sudah melakukan ekspor ialah Noviana Adinda Putri Pemilik Jilbab Serut by Adinda. Dinda sapaan akrabnya menceritakan, ia sudah mulai melakukan ekspor 5 bulan atau 6 bulan lalu.

"Saya cek sudah ada ribuan pemesanan dari akun di Malaysia dan dudah diinfo dari tim Shopee bahwa produk kita best seller di Singapura dan Malaysia. Jadi saya lihat trafiknya memang tinggi untuk ekspor. Saya terbantu dari tim Shopee karena mereka menginfokan promo-promo apa saja yang bisa kami ikuti untuk ekspor ini," ungkap Dinda.

Agar usahanya bertahan di tengah pandemi, Dinda melakukan adaptasi produk berupa masker kain. Masker kain secara tak langsung juga menjadi jalan Dinda memasarkan produk fesyen lainnya saat pandemi.

"Selama pandemi, 50% lebih konsumen ternyata ngga hanya beli produk masker kain saja jadi mereka juga beli hijab juga," imbuhnya.

Deputi bidang Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM Victoria Simanungkalit menuturkan, go digital menjadi jalan yang membantu UMKM untuk bertahan di tengah pandemi. Dari data di Kementerian Koperasi dan UKM lebih dari 50% UMKM mengalami penurunan permintaannya dan distribusi yang terhambat.

Jumlah UMKM yang sudah go digital disampaikan Victoria kini sudah bertambah lebih dari 1,4 juta dari target hingga akhir tahun 2020 bertambah 2 juta UMKM masuk digital.

"Sekarang kan baru 13% UMKM on boarding didigital, jadi baru 8 juta. Target kita mau ada 10 juta UMKM go digital. Jadi hingga akhir 2020 ditargetkan tambah 2 juta. Kita yakin bisa terlewati target menambah 2 juta UMKM, Agustus sudah ada 1,4 juta lebih, masih ada September, Oktober, November, Desember, kami yakin terlewati," jelas Victoria.

Baca Juga: Selamat, 9 juta UMKM akan dapat transferan Rp 2,4 juta pertengahan Agustus 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat