Bantu tangani Covid-29, Krakatau Steel (KRAS) salurkan 25.438 tabung oksigen gratis



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) telah menyalurkan sebanyak 25.438 tabung oksigen atau setara dengan 218 ton sejak 2 Juli 2021 lalu. Program oksigen gratis ini mencakup wilayah provinsi Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Lampung. 

Program oksigen gratis KRAS bekerjasama dengan masing-masing pemerintah daerah tingkat provinsi, maupun kota dan kabupaten, serta berkoordinasi juga dengan sejumlah rumah sakit di wilayah tersebut.

“Krakatau Steel sebagai salah satu perusahaan BUMN harus menjadi yang terdepan dalam melakukan pelayanan kepada masyarakat, sehingga dalam memenuhi kebutuhan oksigen ini kami melayani pengisian oksigen 24 jam sehari sehubungan dengan banyaknya permintaan,” ungkap Direktur Utama Krakatau Steel, Silmy Karim dalam keterangan resminya Selasa (10/8).


Selama menjalankan program ini, Silmy bilang prosedur maupun protokol kesehatan selalu dilakukan dengan ketat sehingga program oksigen gratis KRAS berlangsung dengan tertib dan lancar.

Baca Juga: Silmy Karim kembali memborong 459.200 saham Krakatau Steel (KRAS)

Dia menjelaskan, pada masa puncaknya, pengisian oksigen sekitar 1.200 tabung oksigen per hari. Tetapi belakangan ini telah terjadi tren penurunan permintaan oksigen sampai 60% seperti yang terjadi pada pengisian 9 Agustus 2021 yang hanya sebesar 352 tabung oksigen.

“Kecenderungan menurunnya permintaan pada Program Oksigen Gratis KS menandakan bahwa permintaan oksigen yang sempat sangat tinggi akibat Covid-19 sudah semakin terkendali,” jelasnya.

Meski demikian, Silmy mengatakan pihaknya akan meneruskan program oksigen ini sesuai dengan komitmennya untuk pelayanan kepada masyarakat. “

Kami terus melanjutkan Program Oksigen Gratis KS ini sampai permasalahan supply oksigen untuk keperluan kesehatan ini kembali normal,” tutup Silmy.

Selanjutnya: Krakatau Steel (KRAS) optimistis prospek ekspor baja tetap positif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi