Bantu Tekan Rasio BOPO, Clipan Finance Tengah Kembangkan Teknologi AI



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hadirnya teknologi kecerdasan buatan atau artificial inteligence (AI) tak bisa dibendung. Bahkan teknologi AI mulai merambah ke industri keuangan tak terkecuali perusahaan pembiayaan atau multifinance.

Kecanggihan AI di perusahaan multifinance digadang-gadang mampu menekan rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO).

Direktur Utama PT Clipan Finance Indonesia Tbk (CFIN), Harjanto Tjitohardjojo mengatakan bahwa saat ini CFIN tengah memproses perkembangan teknologi AI yang akan membantu kinerja perusahaan.


“Untuk AI, proyeknya masih on going process. Saat ini sedang projek Credit Decession Engine atau Credit Scoring yang menggunakan AI,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (24/7).

Baca Juga: Asing Memburu Perusahaan Multifinance Lokal, Ini Kata Analis Infovesta

Harjanto menjelaskan bahwa ada beberapa pekerjaan yang dapat tergantikan dengan adanya teknologi AI nantinya. Di antaranya, kata dia, credit scoring, customer service, database exploration for marketing, dan collection.

“Teknologi AI cukup efisien, tapi saat ini kami belum bisa mengukur berapa persennya,” jelasnya.

Namun, tentu hadirnya teknologi tersebut akan berpengaruh terhadap rasio BOPO CFIN, dan akan semakin efisien dalam menjalankan bisnisnya.

Harjanto menyebutkan bahwa per semester I tahun 2023 ini rasio BOPO CFIN berada di level 40,02%. Menurutnya, angka tersebut membaik jika dibandingkan BOPO semester I tahun 2022.

Baca Juga: Mandiri Tunas Finance Catat Rasio BOPO Turun 10,13% di Semester I-2023

“Ini membaik signifkan karena adanya pendapatan recovery. Di Desember 2022 rasio BOPO di angka 73,13%,” tandasnya.

Untuk diketahui, Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tercatat BOPO perusahaan multifinance pada periode Mei 2023 berada di level 78,40%, turun 24 basis poin (bps) year on year (YoY) dibandingkan Mei 2022 yang sebesar 78,64%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi