KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Potensi kolaborasi penyelenggara fintech dan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dalam menghadirkan solusi untuk mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional dinilai cukup besar. Diyakini, UMKM digital yang produktif merupakan kunci utama dalam mendorong percepatan pemulihan ekonomi nasional. Namun praktiknya, beberapa kendala UMKM dalam memperoleh akses terhadap kredit dari bank. Untuk itu, fintech hadir menjadi solusi bagi UMKM yang terhambat mendapatkan kredit dari bank.
Nah, selama pandemi Covid-19 ini, setidaknya 52 penyelenggara fintech yang tergabung dalam Asosiasi FinTech Indonesia (AFTECH) telah menyediakan total sekitar 55 program insentif, kemudahan, dan solusi finansial bagi masyarakat yang terdampak ekonominya. Hal ini terus dilakukan dan dikembangkan dengan melibatkan penyelenggara fintech yang berasal dari berbagai model bisnis seperti P2P lending, financial planner, project financing, dompet digital, dan lainnya. “Apa yang dilakukan oleh para penyelenggara fintech selama masa pandemi Covid-19 menunjukkan bahwa potensi fintech dalam mendukung program percepatan pemulihan ekonomi nasional masih terbuka lebar. Untuk itulah, pengetahuan masyarakat, khususnya pegiat UMKM diperlukan dalam hal mendapatkan alternatif pembiayaan dan solusi keuangan digital lainnya dari penyelenggara fintech,” kata Aldi Haryopratomo, Wakil Ketua Umum AFTECH dalam acara webinar seperti dikutip dari rilis pers, Kamis (22/4). Baca Juga: Kata PPATK terkait pinjol, fintech dan urun dana wajib lapor transaksi mencurigakan Senada dengan Aldi, Rizal Edwin Manansang, Asisten Deputi Ekonomi Digital Kemenko Perekonomian bilang, peran fintech dalam membantu digitalisasi UMKM di Indonesia sangatlah signifikan.