JAKARTA. Program peningkatan produktivitas kopi yang dicanangkan Kementerian Pertanian (Kemtan) kemungkinan tertunda. Sebab, dari tujuh paket program peningkatan produksi kopi yang ditenderkan Kemtan, sebanyak tiga paket harus diulang. Gamal Nasir, Direktur Jenderal Perkebunan Kemtan, mengatakan, seharusnya pada awal April ini seluruh tender telah rampung. "Karena peserta tidak masuk kualifikasi, kami juga tidak bisa memaksa untuk menetapkan pemenangnya," katanya, Minggu (8/4). Tiga paket program yang harus diulang tendernya tersebut adalah program bibit perluasan kopi arabika dan peremajaan kopi robusta senilai Rp 37,3 miliar, intensifikasi kopi specialty di Aceh, Sumatera Utara, dan Lampung senilai Rp 33,4 miliar, serta pengadaan pupuk untuk perluasan kopi arabika dan peremajaan kopi robusta di Nusa Tenggara Timur dan Papua senilai Rp 2,7 miliar.
Bantuan bagi petani kopi tertunda
JAKARTA. Program peningkatan produktivitas kopi yang dicanangkan Kementerian Pertanian (Kemtan) kemungkinan tertunda. Sebab, dari tujuh paket program peningkatan produksi kopi yang ditenderkan Kemtan, sebanyak tiga paket harus diulang. Gamal Nasir, Direktur Jenderal Perkebunan Kemtan, mengatakan, seharusnya pada awal April ini seluruh tender telah rampung. "Karena peserta tidak masuk kualifikasi, kami juga tidak bisa memaksa untuk menetapkan pemenangnya," katanya, Minggu (8/4). Tiga paket program yang harus diulang tendernya tersebut adalah program bibit perluasan kopi arabika dan peremajaan kopi robusta senilai Rp 37,3 miliar, intensifikasi kopi specialty di Aceh, Sumatera Utara, dan Lampung senilai Rp 33,4 miliar, serta pengadaan pupuk untuk perluasan kopi arabika dan peremajaan kopi robusta di Nusa Tenggara Timur dan Papua senilai Rp 2,7 miliar.