JAKARTA. Pemerintah memastikan mengubah sistem penyaluran bantuan sosial (bansos) dari pemberian uang tunai menjadi uang elektronik (e-money). Meski memiliki banyak keuntungan dibandingkan uang tunai, e-money masih memiliki kelemahan yang bisa dimanfaatkan sejumlah pihak untuk mendapatkan keuntungan. Menteri Koordinasi bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani, menyatakan, perubahan sistem penyaluran bansos akan resmi berlaku mulai bulan ini. Untuk tahap awal, e-money akan berlaku untuk program Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). Selanjutnya, e-money juga akan berlaku untuk dana kompensasi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi. Rencananya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan meluncurkan secara simbolis e-money itu di lima wilayah di Jakarta. Tempat peluncurannya di kantor pos, karena kartu-kartu tersebut akan langsung dikirim ke masyarakat miskin yang sudah terdata. "Dengan kantor pos, kartu-kartu itu bakal lebih cepat sampai ke penerima, sehingga keluarga di Indonesia bisa segera menikmati fasilitas kesehatan hingga pendidikan," kata Puan, Jumat (31/10).
Bantuan lewat e-money, ada untungnya, juga risiko
JAKARTA. Pemerintah memastikan mengubah sistem penyaluran bantuan sosial (bansos) dari pemberian uang tunai menjadi uang elektronik (e-money). Meski memiliki banyak keuntungan dibandingkan uang tunai, e-money masih memiliki kelemahan yang bisa dimanfaatkan sejumlah pihak untuk mendapatkan keuntungan. Menteri Koordinasi bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani, menyatakan, perubahan sistem penyaluran bansos akan resmi berlaku mulai bulan ini. Untuk tahap awal, e-money akan berlaku untuk program Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). Selanjutnya, e-money juga akan berlaku untuk dana kompensasi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi. Rencananya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan meluncurkan secara simbolis e-money itu di lima wilayah di Jakarta. Tempat peluncurannya di kantor pos, karena kartu-kartu tersebut akan langsung dikirim ke masyarakat miskin yang sudah terdata. "Dengan kantor pos, kartu-kartu itu bakal lebih cepat sampai ke penerima, sehingga keluarga di Indonesia bisa segera menikmati fasilitas kesehatan hingga pendidikan," kata Puan, Jumat (31/10).