KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bantuan usaha kepada pelaku usaha mikro dan kecil semakin luas melalui pinjaman modal Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM). ULaMM diluncurkan pada Agustus 2008, tidak hanya memberikan pinjaman modal saja tetapi juga program pelatihan, jasa konsultasi, pendampingan, serta dukungan pengelolaan keuangan serta akses pasar bagi nasabah. Berbeda dengan fasilitas pembiayaan usaha mikro dan kecil lainnya, ULaMM juga memiliki sederet manfaat. Salah satunya yakni memberikan dukungan teknis bagi nasabah seperti pnyertaan pendampingan usaha dan pelatihan bagi nasabahnya, jasa konsultasi usaha untuk para nasabah dan dukungan pengelolaan keuangan dan akses pasar yang luas bagi nasabah.
Baca Juga: Pinjaman Serba Guna dari Pegadaian dan Kredit KECE dari BRI Bantu Usaha Ultra Mikro Berdasarkan riset KONTAN, program pelatihan yang dihadirkan dikhususkan bagi para nasabah PNM ULaMM. Program pelatihan ini dilakukan di seluruh kantor cabang PNM di Indonesia. Dalam program ini terbagi menjadi Pembinaan Klaster yakni program pembinaan nasabah yang dilakukan melalui pola klasterisasi/pengelompokan. Klaster ditentukan berdasarkan jenis usaha dan lokasi nasabah. Program ini mencakup pelatihan dan pendampingan di berbagai aspek, di antaranya keuangan, produksi, pemasaran, dan kelembagaan. PNM merancang tiga tema besar dalam kegiatan Pelatihan kepada Nasabah ULaMM yaitu pertama Tema Pemasaran di E-Commerce/Marketplace yang dilakukan pada periode Januari sampai dengan Desember 2022, dengan mengangkat tema pemasaran usaha di E-Commerce/Marketplace (Shopee, Tokopedia, Lazada, PaDi). Adapun materi- materi yang disampaikan meliputi manfaat memiliki akun e-commerce/marketplace, tata cara register di akun e-commerce/marketplace, manfaat pemasaran di e-commerce/marketplace. Kedua yakni Tema Pengembangan Kemasan dengan mengangkat tema pentingnya mengembangkan usaha melalui kemasan. Adapun materi-materi yang disampaikan meliputi manfaat memiliki kemasan, cara melakukan foto produk, cara membuat logo, cara packaging yang menarik. Terakhir yakni pelatihan dengan Tema Penggunaan Aplikasi Pencatatan Keuangan. Pendampingan ini memberikan edukasi atas pentingnya memiliki aplikasi keuangan sebagai tools bagi nasabah dalam melakukan pemasukan dan pengeluaran keuangan usaha nasabah seperti aplikasi Chatat.Id dan aplikasi Buku Warung. Salah satu nasabah yang berhasil menjalankan usaha melalui ULaMM adalah Poniman. Melalui modal ULaMM, pria tersebut mengembangkan usaha susu kambing.
Tak hanya memanfaatkan dagingnya saja, dia juga mengolah susu kambing untuk langsung dijual seharga Rp15.000 per liter atau diolah menjadi kerupuk. Kini dirinya memiliki 35 pegawai dan mengembangkan salak organik pula.
Baca Juga: Mengenal Manfaat Aplikasi Holding Ultra Mikro SenyuM Mobile "Awalnya ide susu kambing ini tidaklah populer, sampai akhirnya saya meyakinkan masyarakat untuk menjadi pengolah pangan selain menjadi peternak," terangnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Ridwal Prima Gozal