Banyak amunisi mengangkat rupiah sepekan ini



JAKARTA. Rupiah mencatat kinerja positif sepanjang pekan ini meski tergerus di akhir pekan. Menipisnya potensi kenaikan suku bunga The Fed diikuti perbaikan data ekonomi dalam negeri menjadi amunisi bagi mata uang garuda.

Di pasar spot, Jumat (9/9) kurs rupiah melemah 0,34% ke level Rp 13.108 dibanding sehari sebelumnya. Namun dalam sepekan terakhir rupiah berhasil menguat 1%.

Sedangkan di kurs tengah Bank Indonesia rupiah cenderung bergerak flat pada akhir pekan di Rp 13.089 dan menguat 1,3% dalam sepekan terakhir.


Research and Analyst PT Monex Investindo Futures menjelaskan, rupiah menguat signifikan dalam sepekan ini setelah berkurangnya probabilitas kenaikan suku bunga The Fed bulan ini. Sebab, rilis data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) bulan Agustus mengecewakan.

Di sisi lain, rilis data ekonomi dalam negeri justru menggembirakan. Cadangan devisa bulan Agustus tercatat US$ 133,5 miliar atau naik dari bulan sebelumnya US$ 111,4 miliar.

"Tetapi rupiah melemah pada akhir pekan setelah data klaim penggangguran AS berkurang. Koreksi rupiah juga disebabkan faktor teknikal," kata Putu.

Faktor lain yang memberatkan rupiah pada akhir pekan yakni angka penjualan ritel dalam negeri bulan Juli yang turun tajam menjadi 6,7% dari bulan sebelumnya 15,9%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto