JAKARTA. Indonesia memang rawan bencana alam, mulai dari banjir, tanah longsor, gempa bumi, tsunami hingga gunung meletus. Kendati dilingkupi aneka potensi bencana, pemerintah hanya menyiapkan anggaran Rp 500 miliar untuk penanganan dampak bencana tersebut. Penilaian Ketua Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Ida Fauziah, Rp 500 miliar memang belum ideal bagi tanggap darurat bencana alam secara nasional. Sebab, Indonesia amat luas, sementara potensi risiko akibat bencana alam amat segede gunung. "Tapi mau tak mau, dananya harus dimaksimalkan," katanya, Rabu (26/12). Nada lebih optimistis keluar dari Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono. Dia mengklaim, pemerintah siap dan mampu menanggulangi bencana alam meski anggaran penanggulangan bencana alam terbatas. "Pemerintah memiliki rencana penanggulangan bencana yang baik," klaimnya.
Banyak bencana, minim anggaran
JAKARTA. Indonesia memang rawan bencana alam, mulai dari banjir, tanah longsor, gempa bumi, tsunami hingga gunung meletus. Kendati dilingkupi aneka potensi bencana, pemerintah hanya menyiapkan anggaran Rp 500 miliar untuk penanganan dampak bencana tersebut. Penilaian Ketua Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Ida Fauziah, Rp 500 miliar memang belum ideal bagi tanggap darurat bencana alam secara nasional. Sebab, Indonesia amat luas, sementara potensi risiko akibat bencana alam amat segede gunung. "Tapi mau tak mau, dananya harus dimaksimalkan," katanya, Rabu (26/12). Nada lebih optimistis keluar dari Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono. Dia mengklaim, pemerintah siap dan mampu menanggulangi bencana alam meski anggaran penanggulangan bencana alam terbatas. "Pemerintah memiliki rencana penanggulangan bencana yang baik," klaimnya.