KONTAN.CO.ID - BRUSSELS. Facebook, Google dan Twitter harus memberikan laporan bulanan tentang upaya mereka melawan disinformasi. Dua pejabat senior Uni Eropa (UE) mengatakan, ini sebagai upaya Uni Eropa untuk meminimalisir berita menyesatkan yang tersebar di internet. Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell dan Wakil Presiden Komisi Eropa Vera Jourova menggarisbawahi keprihatinan UE tentang prevalensi berita menyesatkan tentang COVID-19 dan upaya aktor asing untuk mempengaruhi Eropa. Mereka bilang, Rusia dan China sangat berperan dalam penyebaran berita palsu. “Ini benar-benar menunjukkan bahwa disinformasi tidak hanya membahayakan kesehatan negara demokrasi kita, tetapi juga membahayakan kesehatan warga negara kita. Ini dapat berdampak negatif pada ekonomi dan merusak respon otoritas publik dan karenanya melemahkan langkah-langkah kesehatan, ” kata Jourova dalam konferensi pers, seperti dikutip Reuters, Rabu (10/6). Baca Juga: Facebook dan Paypal suntik perusahaan Indonesia, dana venture capital masih gemuk
Banyak berita hoaks tentang Covid-19, Uni Eropa perintahkan ini ke Facebook dkk
KONTAN.CO.ID - BRUSSELS. Facebook, Google dan Twitter harus memberikan laporan bulanan tentang upaya mereka melawan disinformasi. Dua pejabat senior Uni Eropa (UE) mengatakan, ini sebagai upaya Uni Eropa untuk meminimalisir berita menyesatkan yang tersebar di internet. Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell dan Wakil Presiden Komisi Eropa Vera Jourova menggarisbawahi keprihatinan UE tentang prevalensi berita menyesatkan tentang COVID-19 dan upaya aktor asing untuk mempengaruhi Eropa. Mereka bilang, Rusia dan China sangat berperan dalam penyebaran berita palsu. “Ini benar-benar menunjukkan bahwa disinformasi tidak hanya membahayakan kesehatan negara demokrasi kita, tetapi juga membahayakan kesehatan warga negara kita. Ini dapat berdampak negatif pada ekonomi dan merusak respon otoritas publik dan karenanya melemahkan langkah-langkah kesehatan, ” kata Jourova dalam konferensi pers, seperti dikutip Reuters, Rabu (10/6). Baca Juga: Facebook dan Paypal suntik perusahaan Indonesia, dana venture capital masih gemuk