Banyak cara agar kulit awet muda, mana yang aman?



Jakarta. Siapa pun pasti akan suka jika dikira 5 tahun lebih muda dari usia sebenarnya. Penampilan yang awet muda dan menarik memang dambaan semua orang, pria atau wanita.

Ada beragam pilihan untuk mempercantik diri, mulai dari kosmetik, obat, suntikan, hingga bantuan bedah plastik.

Saat ini berkembang metode nonbedah untuk mengurangi timbulnya kerutan di wajah. Hasilnya pun cukup instan. Menurut Anna Gunawan, dokter spesialis kulit, ada berbagai metode peremajaan kulit yang bisa dipilih dan disesuaikan dengan kebutuhan.


Untuk mencerahkan kulit, Anna mengatakan chemical peeling dan mikrodermabrasi adalah metode yang sudah banyak digunakan. 

"Chemical peeling merupakan pengelupasan kulit dengan lapisan asam, bisa dipilih mau yang lapisan luar kulit saja, seluruh epidermis, atau sampai setengah bagian kulit. Semakin dalam lapisan yang dikelupas, biasanya semakin nyeri dan masa penyembuhannya lama," kata dermatologi dari RS Khusus Bedah Bina Estetika Menteng Jakarta ini.

Prosedur chemical peeling sangat efektif untuk mengatasi warna kulit yang tidak merata, menghilangkan kerutan halus, dan bekas jerawat. 

Sementara itu, mikrodermabrasi bermanfaat untuk mencerahkan kulit, meningkatkan elastisitas, dan juga meremajakan kulit. "Kalau di klinik kecantikan biasanya terapi ini disebut juga dengan diamond peel. Bedanya dengan peeling, mikrodermabrasi menggunakan alat vakum untuk mengangkat lapisan atas kulit," papar Anna.

Masalah penuaan lainnya adalah kulit yang mulai kendur dan kekenyalannya berkurang. Untuk  mengatasinya, tersedia suntik botox dan dermal filler.

Bedanya, suntik botox diberikan dokter dengan menyuntikkan toksin yang diekstraksi dari bakteri Clostridium botulinum ke otot-otot wajah tertentu. Tujuannya adalah menghilangkan kerutan.

Sedangkan dermal filler adalah memasukkan zat asam hialuronat untuk membuat kulit menjadi kenyal dan lembab. "Filler bisa dilakukan untuk mengatasi kantung mata yang kendur, memancungkan hidung, membuat bibir lebih berisi, atau membuat dagu tampak kecil," ujarnya.

Metode tersebut terbukti aman, tapi tetap ada efek samping yang mungkin timbul, misalnya reaksi alergi dan yang paling parah nekrosis (matinya jaringan). Oleh karenanya, lakukan terapi ini pada dokter yang berkompeten dan berpengalaman. 

Kekurangan lain dari metode-metode peremajaan kulit itu adalah sifatnya tidak permanen. "Biasanya setiap 4-6 bulan harus diulang lagi untuk mendapat hasil yang sama," kata Anna.

(Lusia Kus Anna)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto