JAKARTA. Harga daging sapi yang terus beranjak naik ternyata tidak beriringan dengan harga sapi di tingkat peternak. Harga sapi di tingkat peternak bahkan merosot sejak akhir tahun kemarin. Budi Agustomo, Ketua Forum Peternak Sapi Jawa Timur (Jatim), mengatakan harga sapi betina saat ini hanya Rp 18.000-Rp 19.000/kilogram (kg), turun dari harga tahun lalu yang masih Rp 23.000-Rp 24.000/kg. Harga sapi jantan juga bernasib serupa, yaitu hanya dihargai Rp 20.000-Rp 21.000/kg. "Normalnya, harga sapi jantan itu sekitar Rp 24.000-Rp 25.000/kg," ujar Budi kepada KONTAN, Jumat (8/4). Penurunan harga sapi yang belakangan terjadi disinyalir akibat masuknya daging sapi impor ke pasar-pasar tradisional seperti di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Daging impor sebenarnya memiliki segmen khusus, seperti restoran dan hotel berbintang atau supermarket modern. Sementara pasokan daging di pasar tradisional biasanya berasal dari peternak lokal. Namun, belakangan ini penyebaran daging sapi impor sulit dideteksi. "Seperti siluman, sudah dilarang tapi tahu-tahu ada di pasar tradisional," kata Budi. Ini membuat permintaan sapi lokal menurun. Akibatnya, harga sapi yang diterima peternak terus merosot.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Banyak daging impor, harga sapi lokal tergilas
JAKARTA. Harga daging sapi yang terus beranjak naik ternyata tidak beriringan dengan harga sapi di tingkat peternak. Harga sapi di tingkat peternak bahkan merosot sejak akhir tahun kemarin. Budi Agustomo, Ketua Forum Peternak Sapi Jawa Timur (Jatim), mengatakan harga sapi betina saat ini hanya Rp 18.000-Rp 19.000/kilogram (kg), turun dari harga tahun lalu yang masih Rp 23.000-Rp 24.000/kg. Harga sapi jantan juga bernasib serupa, yaitu hanya dihargai Rp 20.000-Rp 21.000/kg. "Normalnya, harga sapi jantan itu sekitar Rp 24.000-Rp 25.000/kg," ujar Budi kepada KONTAN, Jumat (8/4). Penurunan harga sapi yang belakangan terjadi disinyalir akibat masuknya daging sapi impor ke pasar-pasar tradisional seperti di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Daging impor sebenarnya memiliki segmen khusus, seperti restoran dan hotel berbintang atau supermarket modern. Sementara pasokan daging di pasar tradisional biasanya berasal dari peternak lokal. Namun, belakangan ini penyebaran daging sapi impor sulit dideteksi. "Seperti siluman, sudah dilarang tapi tahu-tahu ada di pasar tradisional," kata Budi. Ini membuat permintaan sapi lokal menurun. Akibatnya, harga sapi yang diterima peternak terus merosot.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News