KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Banyak uang beredar di tengah penurunan belanja menyebabkan permintaan sukuk ritel seri SR013 melambung. Berdasarkan data Investree, total penjualan SR013 hingga Selasa (22/9) telah mencapai Rp 24,08 triliun. Target kuota pemesanan SR013 telah dinaikkan menjadi Rp 21 triliun dari sebelumnya Rp 5 triliun. Bahkan penjualan SR013 ini lebih tinggi daripada obligasi negara ritel seri ORI017 yang mencapai Rp 18,34 triliun. Padahal, SR013 menawarkan kupon 6,05% per tahun atau sedikit lebih rendah dibandingkan kupon ORI017 yang mencapai 6,4% per tahun. Pengamat Pasar Modal Anil Kumar mengatakan, hasil penjualan SR013 berpotensi setara dengan capaian ORI017. "SR013 sangat menarik bagi investor yang menginginkan return tetap selama tiga tahun pengganti deposito," kata Anil kepada Kontan.co.id, Selasa (22/19).
Ditambah lagi, tekanan kondisi ekonomi akibat pandemi Covid-19 membuat kebanyakan masyarakat menunda belanja. Alhasil, instrumen investasi marak dilirik khususnya yang memberikan imbal hasil menarik dan aman. "Akibat pandemi, masyarakat cenderung investasi daripada spending. Itu yang membuat tidak adanya inflasi dan banyak uang nganggur bisa masuk ke SR013 ini," kata Anil. Baca Juga: Capai Rp 24 triliun, Kemenkeu akan menyerap seluruh penjualan sukuk ritel SR013 Pemerintah, melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) membuka penawaran sukuk ritel seri SR013 sejak 28 Agustus 2020 dan bakal ditutup pada Rabu (23/9). Sukuk dengan tenor 3 tahun ini memiliki batas maksimum pembelian Rp 3 miliar per investor.