KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mohamad D. Revindo, Kepala Pusat Kajian Iklim Usaha Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) FEB Universitas Indonesia, menyampaikan wacana Work from Bali (WFB) yang di gaungkan oleh Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Menko Kemaritiman dan Investasi (Marves), perlu dimodifikasi. Banyaknya kritik dari masyarakat yang negatif seperti rencana tersebut sepintas tidak sejalan dengan upaya efisiensi anggaran di tengah keterbatasan penerimaan pemerintah. Revido menyarankan agar pemerintah lebih baik menyampaikan kampanye WFB ini dengan dimodifikasi menjadi upaya yang lebih besar untuk mentransformasikan sektor pariwisata nasional.
Banyak dikritik, wacana work from Bali perlu dimodifikasi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mohamad D. Revindo, Kepala Pusat Kajian Iklim Usaha Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) FEB Universitas Indonesia, menyampaikan wacana Work from Bali (WFB) yang di gaungkan oleh Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Menko Kemaritiman dan Investasi (Marves), perlu dimodifikasi. Banyaknya kritik dari masyarakat yang negatif seperti rencana tersebut sepintas tidak sejalan dengan upaya efisiensi anggaran di tengah keterbatasan penerimaan pemerintah. Revido menyarankan agar pemerintah lebih baik menyampaikan kampanye WFB ini dengan dimodifikasi menjadi upaya yang lebih besar untuk mentransformasikan sektor pariwisata nasional.