Banyak Diminati, IPO Multi Spunindo Jaya (MSJA) Oversubscribed 3,75 Kali



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Multi Spunindo Jaya Tbk (MSJA) mengalami kelebihan permintaan atau oversubscribed sebanyak 3,75 kali pada penawaran umum, berdasarkan fixed allotment atau penjatahan pasti. MSJA akan resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, Rabu (9/1). 

Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dikutip Rabu (9/1), total pesanan saham MSJA mencapai 3,30 miliar saham, dari rencana 882,35 juta saham atau setara 15% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah penawaran umum perdana.

Perusahaan produsen nonwoven ini menetapkan harga penawaran umum saham perdana alias initial public offering (IPO) sebesar Rp 300 per saham. Harga penawaran awal atau book building MJSA di kisaran Rp 250 sampai Rp 350.


Baca Juga: Multi Spunindo Jaya (MSJA) Resmi Melantai di BEI, Harga Sahamnya Naik 4%

MSJA menawarkan sebanyak 882,35 juta saham. Jumlah saham yang dilepas lewat IPO ini setara 15% dari modal disetor dan ditempatkan penuh setelah IPO.

Dengan begitu, calon emiten yang akan menggunakan kode saham MSJA ini mengantongi dana segar Rp 264,7 miliar. Masa penawaran umum MSJA akan berlangsung 3-8 Januari 2024.

Sekitar 40% dari dana IPO akan digunakan untuk pengembangan usaha MJSA dalam bentuk belanja modal. Mulai dari pembangunan gedung hingga membeli mesin SAP Sheet. 

Sekitar 30% akan digunakan untuk bentuk modal kerja MJSA, seperti untuk pembiayaan kebutuhan operasional termasuk pembelian bahan baku hingga biaya marketing dan lainnya. 

Baca Juga: Calon Emiten Sudah Buka-Bukaan Harga Saham IPO

Terakhir, sekitar 30% akan digunakan untuk pembayaran seluruh dan sebagian pinjaman bank untuk fasilitas modal kerja kepada PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank UOB Indonesia. 

Dalam gelaran ini, Multi Spunindo Jaya menunjuk PT BRI Danareksa Sekuritas dan PT Reliance Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek. 

Multi Spunindo Jaya merupakan perusahaan yang memproduksi produk nonwoven sheet yang kemudian digunakan sebagai salah satu bahan baku produk jadi di berbagai sektor mulai dari sektor kesehatan hingga sektor konstruksi dan agrikultur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati