Banyak Eksportir China yang Menahan Kepemilikan Dollar



KONTAN.CO.ID - SHANGHAI. Eksportir China ingin mempertahankan kepemilikan dollar mereka daripada mengonversinya menjadi yuan. Padahal mata uang yuan menguat tajam minggu ini. Yuan telah melonjak 2% terhadap dollar AS, menghapus sebagian besar kerugian yang terjadi dari awal tahun ini.

Para bankir kepada Reuters menyebut eksportir ingin menahan pendapatan valuta asing mereka untuk mengantisipasi nilai tukar yang lebih baik daripada kehilangan kesempatan. Penimbunan dolar yang merajalela oleh eksportir telah menjadi salah satu faktor besar di balik depresiasi yuan, dan banyak diperhatikan oleh pasar.

Baca Juga: Bisnis Remitansi Perbankan Tak Terdampak Fluktuasi Nilai Tukar


Yuan mencapai titik terendah delapan bulan sebesar 7,2776 per dolar pada akhir Juli. Survei Reuters terhadap lebih dari 12 bank komersial minggu ini menunjukkan hanya dua yang meningkatkan penyelesaian valuta asing (FX). Sementara yang lain mengatakan klien mereka lebih banyak menimbun dolar. "Dengan tantangan dalam ekonomi domestik dan pasar keuangan, para eksportir melihat insentif yang terbatas untuk mengonversi penerimaan valuta asing mereka ke yuan," kata Gary Ng, Ekonom Eenior Natixis untuk Asia-Pasifik.

Data resmi terbaru menunjukkan bahwa rasio penyelesaian valuta asing di pasar turun ke level terendah hampir 2,5 tahun sebesar 58,1% pada bulan Juni. Ng mengatakan jika pasangan dolar-yuan mencapai 7,0 dengan jalur yang lebih jelas bahwa pasangan tersebut akan lebih terapresiasi dan mungkin ada lebih banyak insentif untuk mengonversi dolar.

Yuan melonjak ke level tertinggi tujuh bulan minggu ini sebesar 7,1120 per dolar karena carry trade global berakhir. Yen Jepang juga menguat karena ekspektasi pemotongan suku bunga Federal Reserve.

Eksportir China biasanya menimbun dolar untuk mendapatkan keuntungan dari imbal hasil AS yang lebih tinggi dan depresiasi yuan, sebagai aksi carry trade. Namun kesenjangan imbal hasil antara dolar dan yuan telah melebar karena China melonggarkan kebijakan untuk membantu ekonomi.

"Para eksportir akan mengonversi simpanan dolar mereka menjadi yuan hanya jika suku bunga lebih seimbang dan kemungkinan akan terjadi jika pemangkasan suku bunga Fed berjalan lancar," kata Lynn Song, kepala ekonom ING di China.

Baca Juga: Ada Virus Mematikan, Ekspor Ayam dari Brasil Dihentikan

Editor: Avanty Nurdiana