Banyak gadai saat pandemi, omset Pegadaian melonjak



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah perlambatan ekonomi, makin banyak masyarakat yang menggadaikan barangnya untuk mendapatkan uang tunai. Hal ini menjadi peluang emas bagi PT Pegadaian (Persero). 

Mengingat, Pegadaian menerima gadai dengan jaminan berupa emas batangan, perhiasan, kendaraan bermotor, barang elektronik dan alat rumah tangga lainnya dari nasabah. 

Seiring dengan kebutuhan gadai meningkat, bisnis Pegadaian juga ikut terangkat. Alhasil, gadai pelat merah ini berhasil mengantongi omset lebih besar dari tahun sebelumnya. 


Hingga semester I 2021, Pegadaian raih total omset sebesar Rp 80 triliun. Jika dirinci omset gadai konvensional naik 5,9% yoy menjadi Rp 68 triliun dan omset gadai syariah sebesar 7,4% yoy menjadi Rp 12 triliun pada semester I 2021. 

Kepala Departemen Komunikasi Pegadaian Basuki Tri Andayani mengatakan, pertumbuhan omset perusahaan karena jumlah nasabah naik signifikan. Selama enam bulan pertama 2021, nasabah Pegadaian tumbuh hingga 20%. 

Baca Juga: Holding ultra mikro beri efek domino penyerapan tenaga kerja

"Pertumbuhan ini ditopang oleh kenaikan jumlah nasabah per Juni 2021 sebanyak 15 juta orang. Kemudian per Juni 2021 total nasabah menjadi 18 juta orang," kata Basuki, Jumat (30/7). 

Menurut Basuki, nasabah menggadaikan barang - barangnya untuk berbagai kebutuhan sehari - hari. Dengan begitu, produk gadai dinilai produk yang fleksibel baik untuk memenuhi kebutuhan produktif maupun konsumtif. 

Secara umum, Pegadaian memiliki empat produk khusus. Pertama produk utama seperti KCA, Krasida, Kreasi dan Gadai Efek. Kedua produk syariah yang mencakup Rahn, Amanah, Arrum dan Arrum Haji.

Ketiga investasi emas seperti Mulia, Tabungan Emas dan Konsinyasi Emas. Keempat, berupa produk lain seperti Pegadaian Remittance, Multi Pembayaran Online, Persewaan Gedung, Jasa Sertifikat Batu Mulia, Jasa Taksiran dan Jasa Titipan. 

Pegadaian memberikan jasa usaha gadai dan pembiayaan mikro, dengan didukung oleh jaringan yang terdiri dari 12 kantor regional dan 4.087 unit kantor yang terletak di berbagai wilayah di Indonesia per 31 Desember 2020. Perusahaan dimiliki secara penuh oleh pemerintah. 

Selanjutnya: Bisnis gadai emas PT Pegadaian tumbuh 5,46% di semester I 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari