Banyak hewan kurban Kulon Progo kena cacing hati



Kulon Progo. Puluhan hewan kurban yang disembelih di wilayah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Hari Raya Idul Adha 1437 Hijriyah ditemukan mengidap cacing hati atau fasciola hepatica. Namun, daging kurban tersebut masih layak konsumsi.

Kasi Kesehatan Masyarakat dan Veteriner Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Hari Suryanto mengatakan berdasarkan data sementara yang masuk dari petugas pemantau di lapangan, ada 450 ekor sapi yang dipotong pada Senin (12/9). Dari jumlah itu, sebanyak 42 ekor atau 10% terserang cacing hati.

"Data ini sifatnya masih sementara, belum semua data masuk ke dinas. Kami masih menunggu laporan dari petugas pemantau di lapangan hingga malam ini, sehingga Selasa (13/9), kami sudah memiliki data sementara. Kami akan melakukan pemantauan hingga dua hari ke depan," kata Hari.


Kecamatan yang paling banyak ditemukan hewan kurban terserang cacing hati adalah Kecamatan Galur dari 72 ekor sapi yang dipotong, 17 ekor terjangkit cacing hati. Kemudian di Kecamatan Wates dari 66 ekor hewan kurban, 10 ekor terjangkit cacing hati.

"Cacing hati yang ditemukan pada sapi belum parah dan belum merusak jaringan. Hanya saja, saat petugas membuka hati sapi menemukan cacing hati," katanya.

Sementara itu, Kabid Kesehatan Hewan DKPP Kulon Progo Drajad Purbadi mengatakan, DKPP menerjunkan 192 petugas untuk mengecek kesehatan hewan kurban. Mereka tediri dari 88 kader kesehatan hewan, 50 mahasiswa UGM serta 54 dokter hewan, paramedis dan petugas mantri hewan di kecamatan-kecamatan.

Mereka melakukan pemantauan mencakup di 1.200 titik yang tersebar di12 kecamatan. Hasilnya, petugas tidak menemukan penyakit-penyakit yang signifikan atau penyakit menular.

Saat ini, penyakit menular yang diwaspadai seperti orf pada kambing dan terutama anthraks pada sapi. "Yang kami takutkan, misalnya, anthraks yang di Jawa Timur kemarin terakhir muncul di Pacitan. Selama pengawasan alhamdulillah tidak ada, karena penampungan hewan kurban ngambilnya rata-rata dari DIY, yang paling mayoritas dari Kulon Progo," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto