Banyak imigran Asia cabut dari Yunani setelah ekonomi negara ini carut marut



YUNANI. Ribuan imigran asal Asia Selatan telah meninggalkan Yunani dalam beberapa bulan terakhir ini. Mereka keluar dari Yunani karena krisis ekonomi yang terus memburuk membuat mereka tak lagi bisa mendapatkan pekerjaan yang layak di negeri ini. Salah satu pengusaha toko kelontong asal Bangladesh di Yunani mengatakan, ia telah merumahkan enam dari delapan pegawainya saat ini, untuk mengurangi pengeluaran. Rakyat Yunani saat ini menghadapi peningkatan pajak yang besar dan pemotongan anggaran untuk menyelamatkan negeri ini dari kebangkrutan. Jainal Abidin, pebisnis dan juga Pemimpin Asosiasi Warga Bangladesh di Athena mengatakan, ada sekitar 30.000 orang Bangladesh di Yunani. "Sekarang sudah banyak orang Bangladesh yang meninggalkan Yunani karena mereka tidak bisa mendapatkan pekerjaan," ujarnya. Sebelum krisis ekonomi melanda, biasanya toko kelontong bisa mendapatkan omzet 6.000-7.000 euro per hari. Tapi saat ini, omzet mereka turun drastis hingga mencapai 300-400 euro per hari. Bahkan, para pemasok barang-barang ke toko mereka tak mau lagi menerima cek untuk pembayaran. Pemimpin komunitas Pakistan pun menyatakan hal yang sama kepada BBC. Selama ini ada sebanyak 80.000 warga Pakistan yang bekerja di Yunani. Sekarang 1.500 warga Pakistan sudah kembali ke negaranya karena sulit mendapatkan pekerjaan lagi di Yunani. Para warga negara India pun begitu. Banyak pabrik dan toko milik pengusaha India di Yunani harus gulung tikar. Sebanyak 1000-2000 warga India telah pulang kampung hingga kini.


Editor: Rizki Caturini