Banyak investor tertarik Tol Becakayu



KONTAN.CO.ID - BEKASI. Baru meresmikan Seksi I B-C Cipinang-Jakasampurna Tol Bekasi-Cawang-Kamoing Melayu, Direktur Utama Waskita Karya (Persero) Muhammad Choliq mengatakan bahwa telah banyak investor yang tertarik terhadap tol tipe full elevated ini.

"Ada BUMN, ada swasta. Ada dalam negeri, luar negeri, dari Malaysia dan Australia," kata Choliq seusai peresmian di Gerbang Tol Jakasampurna, Bekasi Jumat (3/11).

Ia pun tak menampik kemungkinan bahwa Tol Becakayu akan dijual oleh Waskita Karya.


Sekadar informasi, Waskita Karya merupakan Kontraktor Tol Becakayu. Sedangkan bertindak sebagai operator adalah PT Kresna Kusuma Dyandra Marga (KKDM) yang kepemilikan saham mayoritas dipegang Waskita Karya sebesar 97,98%.

"Kalau ada yang minat, cocok harganya, saya jual. Langsung dijual," sambung Choliq.

Tol Becakayu sendiri direncanakan akan memiliki panjang total 23,8 km dengan seksi I A 3,5 km, I B-C 8,4 km, dan seksi II A 4,1 km.

Tol yang telah mangkrak puluhan tahun ini juga direncanakan memanjang hingga Tambun, Kabupaten Bekasi yang akan jadi seksi II B sepanjang 7,8 km. Namun rencana tersebut masih dalam kajian BPJT.

Menteri BUMN yang hadir dalam peresmian juga merestui niat Waskita Karya. Kata Menteri Rini hasil jualan Tol Becakayi dapat digunakan untuk mempercepat proyek lain, khususnya Trans Jawa.

“Kalau sudah selesai pembangunan semua ruas, saya ingin Becakayu dijual. Waskita Karya butuh pendanaan untuk menyelesaikan tol Trans Jawa,” kata Rini dalam kesempatan yang sama.

Menteri Rini menilai Tol Becakayu sendiri miliki potensi ekonomi besar lantaran lalu lintas yang padat. "Becakayu dijual karena jaminan traffic-nya bagus," sambung Rini.

Sementara itu, Choliq memperkirakan dengan hanya operasi Seksi I B-C, Tol Becakayu akan dilalui 22.500 kendaraan per harinya.

"Lalu lintas awal (Seksi I B-C) bisa masuk 22.500 kendaraan, kalau terkoneksi seluruhnya bisa sampai 2-3 kali lipat. Kita harapkan kalau terhubung sampai Bekasi barat bisa 50 ribu kendaraan," kata Choliq

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto