KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jumlah perusahaan pengembang listrik swasta atau Independent Power Producer (IPP) Energi Baru Terbarukan (EBT) yang belum mencapai financial closing (FC) setelah menandatangani jual beli listrik atau Power Purchase Agreement (PPA) masih minim. Dari 68 perusahaan, tercatat masih ada sekitar 55 IPP yang saat ini belum mencapai FC. Untuk itu Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berupaya terus memonitoring dan mengidentifikasi hambatan dari 55 IPP EBT yang sampai saat ini belum juga mencapai financial closing tersebut. Padahal seperti diketahui, PPA listrik itu telah dilakukan pada Agustus 2017. Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Rida Mulyana mengatakan, pihaknya terus memonitoring kesulitan dari 55 IPP tersebut. Jika belum ada perubahan dalam waktu dekat ini, maka pihaknya akan mengadakan pertemuan dengan perusahaan tersebut.
Banyak IPP EBT sulit capai financial closing
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jumlah perusahaan pengembang listrik swasta atau Independent Power Producer (IPP) Energi Baru Terbarukan (EBT) yang belum mencapai financial closing (FC) setelah menandatangani jual beli listrik atau Power Purchase Agreement (PPA) masih minim. Dari 68 perusahaan, tercatat masih ada sekitar 55 IPP yang saat ini belum mencapai FC. Untuk itu Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berupaya terus memonitoring dan mengidentifikasi hambatan dari 55 IPP EBT yang sampai saat ini belum juga mencapai financial closing tersebut. Padahal seperti diketahui, PPA listrik itu telah dilakukan pada Agustus 2017. Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Rida Mulyana mengatakan, pihaknya terus memonitoring kesulitan dari 55 IPP tersebut. Jika belum ada perubahan dalam waktu dekat ini, maka pihaknya akan mengadakan pertemuan dengan perusahaan tersebut.