JAKARTA. Tak akan pernah terpikirkan oleh Rina, seorang pekerja asal Cileungsi, Bogor, Jawa Barat, bahwa ia akan dikejar-kejar oleh debt collector. Telepon genggamnya saban hari diteror bagian penagihan sebuah perusahaan keuangan. Ya, Rina terjebak dalam utang-utang kartu kredit dan kredit tanpa agunan (KTA) dari lembaga keuangan yang izinnya tak jelas. Jumlah utangnya kini sudah mencapai Rp 200 juta. Padahal gajinya hanya Rp 10 juta per bulan. Puncaknya, saat rumahnya akan diambil oleh debt collector dan ia pun langsung menelpon orang tuanya untuk ikut membantu. Mungkin ada di antara Anda yang pernah mengalami kisah seperti Rina tadi. Hingga akhirnya orang tua atau saudara harus turun tangan ikut menyelesaikan utang-utang Anda.
Banyak Jalan agar Bisa Keluar dari Jerat Utang
JAKARTA. Tak akan pernah terpikirkan oleh Rina, seorang pekerja asal Cileungsi, Bogor, Jawa Barat, bahwa ia akan dikejar-kejar oleh debt collector. Telepon genggamnya saban hari diteror bagian penagihan sebuah perusahaan keuangan. Ya, Rina terjebak dalam utang-utang kartu kredit dan kredit tanpa agunan (KTA) dari lembaga keuangan yang izinnya tak jelas. Jumlah utangnya kini sudah mencapai Rp 200 juta. Padahal gajinya hanya Rp 10 juta per bulan. Puncaknya, saat rumahnya akan diambil oleh debt collector dan ia pun langsung menelpon orang tuanya untuk ikut membantu. Mungkin ada di antara Anda yang pernah mengalami kisah seperti Rina tadi. Hingga akhirnya orang tua atau saudara harus turun tangan ikut menyelesaikan utang-utang Anda.