JAKARTA. Pemerintah terus memacu pembangunan proyek transportasi masal di kawasan Jakarta dan sekitarnya mulai dari light rail transit (LRT), mass rapid transit (MRT) hingga kereta cepat Jakarta-Bandung atau high speed rail (HSR). Kendati pengerjaan proyek tersebut masih menghadapi sejumlah kendala, mulai dari pendanaan dan sebagian pembebasan lahan, namun kontraktor atau pemilik konsensi proyek tersebut masih optimistis ketiga proyek tersebut bisa beroperasi sesuai target awal. Salah satunya MRT Jakarta. Dari awal proyek ini berjalan Oktober 2013, sampai akhir September 2016 kemarin, progres pembangunan proyek ini sudah mencapai 56%. Menurut Tuhiyat, Direktur Keuangan PT MRT Jakarta, perkembangan pembangunan fisik yang paling bagus ada di jalur bawah tanah dibandingkan jalur layang (elevated)" Pengerjaan jalur underground sudah over target mencapai 70%. Sementara jalur layang baru 35%-40%." ungkapnya pada KONTAN, Senin (17/10).
Banyak kendala, proyek transportasi tetap jalan
JAKARTA. Pemerintah terus memacu pembangunan proyek transportasi masal di kawasan Jakarta dan sekitarnya mulai dari light rail transit (LRT), mass rapid transit (MRT) hingga kereta cepat Jakarta-Bandung atau high speed rail (HSR). Kendati pengerjaan proyek tersebut masih menghadapi sejumlah kendala, mulai dari pendanaan dan sebagian pembebasan lahan, namun kontraktor atau pemilik konsensi proyek tersebut masih optimistis ketiga proyek tersebut bisa beroperasi sesuai target awal. Salah satunya MRT Jakarta. Dari awal proyek ini berjalan Oktober 2013, sampai akhir September 2016 kemarin, progres pembangunan proyek ini sudah mencapai 56%. Menurut Tuhiyat, Direktur Keuangan PT MRT Jakarta, perkembangan pembangunan fisik yang paling bagus ada di jalur bawah tanah dibandingkan jalur layang (elevated)" Pengerjaan jalur underground sudah over target mencapai 70%. Sementara jalur layang baru 35%-40%." ungkapnya pada KONTAN, Senin (17/10).