Gelombang terakhir dari rangkaian Mudik Bareng BNI 2019 berakhir hari ini, 2 Juni 2018, yakni ketika BNI memberangkatkan 250 pemudik menggunakan pesawat Garuda Indonesia dengan tujuan Solo dan Yogyakarta. Tambok P. Setyawati, Direktur Bisnis Konsumer BNI, mengatakan, BNI menyadari akan kebutuhan moda transportasi udara bagi sebagian pemudik. Pemudik yang pulang kampung menggunakan pesawat terbang dapat menghemat waktu perjalanan sehingga bisa tiba lebih awal, menghemat energi, dan dapat menghabiskan lebih banyak waktu bersama keluarga. Program mudik bareng menggunakan pesawat ini sangat dirasakan manfaatnya oleh Aji (36 tahun) yang akan pulang kampung ke Solo. Awalnya, ia bersama istri dan satu anaknya sudah membeli tiket pesawat jauh-jauh hari, tiga bulan sebelum Lebaran, untuk mudik. Namun, karena tuntutan pekerjaan yang tidak bisa ditinggal, akhirnya ia merasa terbantu dengan mudik bareng BNI ini menggunakan pesawat yang berangkat hari Minggu, 2 Juni 2019.
Keuntungan mudik bareng menggunakan pesawat juga dirasakan oleh Narwaka (50 tahun), seorang pekerja pabrik kertas foto di Pulogadung. “Keuntungannya ya meringankan biaya mudik dan tidak usah repot-repot antre beli tiket,” ujar Narwaka yang hendak mudik ke Magelang. Rupanya, ini sudah ketujuh kali Aji mengikuti program mudik bareng BNI, dan ini kedua kalinya ia dapat pilihan moda transportasi pesawat. Dua tahun lalu, ia dapat tiket pesawat Citilink dari mudik bareng BNI. “Dua tahun lalu di Halim pesawatnya naik Citilink, sekarang agak jauh, tapi naik Garuda,” ujar Narwaka. “Tahun lalu saya tidak naik pesawat karena pesawatnya hanya tujuan ke Solo, kejauhan dari Magelang. Pada tahun 2017 pesawatnya ada tujuan Jogja dan Solo, dan tahun ini juga tujuan Jogja dan Solo lagi. Nanti dari Jogja saya nyambung lagi naik bus Damri ke Magelang,” ujar Narwaka. “Memang jauh sebelum puasa saya sudah menyediakan uang untuk diblokir. Tapi, biarpun begitu, tiap tahun saya tetap mau ikut lagi, soalnya kalau Lebaran harga tiket naik dua kali lipat, baik pesawat, bus, maupun kereta,” ujar Narwaka. Mahalnya tiket kendaraan ketika Lebaran memang menjadi momok bagi kebanyakan masyarakat. Hal itu juga diakui oleh Dodi Hartanto (63 tahun). Karenanya, ketika diinformasikan bahwa ada program mudik bareng BNI oleh petugas BNI, tanpa pikir panjang ia pun langsung mendaftar. Ada beberapa manfaat yang dirasakan oleh Dodi dengan adanya program mudik bareng BNI ini. Pertama, tentu saja pengeluaran menjadi lebih sedikit. “Tahun-tahun sebelumnya biasanya saya beli tiket pesawat sendiri, dan itu sudah pasti mahal. Dengan mudik bareng naik pesawat ini, penghematannya lumayan banyak, apalagi kalau dibandingkan dengan harga tiket pesawat saat Lebaran,” ujar pria yang sehari-hari bekerja sebagai konsultan ini. Manfaat yang kedua dengan mudik menggunakan pesawat adalah tidak capai di jalan. “Selain biasanya mudik pakai pesawat, alternatifnya adalah saya naik mobil. Tapi itu pasti capai di jalan,” ujar Dodi yang hendak mudik ke Yogyakarta.