JAKARTA. Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI Ika Lestari Aji mengaku miris melihat banyaknya mobil mewah yang terparkir di Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Kapuk Muara, Jakarta Utara. Rusunawa yang diarahkan untuk warga relokasi korban kebakaran di Kapuk ternyata salah sasaran. "Memang ke depannya rusun ini akan kami benahi dan kami pasang parkir gate untuk mobil pribadi. Uang dari parkir ini akan jadi pemasukan Pemda (pendapatan asli daerah)," kata Ika, saat ditemui wartawan, di Festival Kuliner Nusantara, di Lapangan Banteng, Jakarta, Minggu (14/6). Nanti saat masuk dan keluar rusun, penghuni harus melakukan tap di parkir gate itu. Tarif parkir akan dihitung tiap jamnya. Ia mengatakan, pengadaan parkir gate itu masih dalam proses perencanaan. Meski belum mengetahui kapan pengadaan parkir gate akan diajukan di anggaran mana, ia memastikan alat tersebut dipasang di Rusunawa Kapuk Muara. "Sementara ini rencananya parkir gate hanya dipasang di Rusunawa Kapuk Muara karena di sana luar biasa banyak dan bagus-bagus mobilnya. Kalau di rusun yang lain, belum terlalu banyak yang parkir," kata mantan Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Utara itu. Meski menyadari salah sasaran, Ika tidak merasa kecolongan dengan banyaknya mobil mewah terparkir di Rusunawa Kapuk Muara. Dia mengatakan, pembenahan penghuni di Rusunawa Kapuk Muara belum sempurna. Sehingga dalam waktu dekat ini, pihaknya akan melakukan pemebanahan administrasi serta mengevaluasi penghuni. "Target, sehabis Lebaran ini pembenahan administrasi bisa selesai. Karena rusun ini memang untuk warga korban kebakaran Kapuk," kata Ika. Sebelumnya, Asisten Pemerintahan Kota Administratif Jakarta Utara, Rusdiyanto, heran sekaligus kaget melihat banyaknya mobil pribadi yang menyesaki lahan parkir rumah susun Kapuk Muara, Penjaringan. Akibat pemandangan itu, Rusdiyanto bahkan mempertanyakan, kebenaran peruntukan rumah susun yang ditujukan untuk warga relokasi dari kolong tol Penjaringan-Pejagalan yang digusur 2004 lalu. (Kurnia Sari Aziza) Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Banyak mobil mewah, warga rusun akan dievaluasi
JAKARTA. Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI Ika Lestari Aji mengaku miris melihat banyaknya mobil mewah yang terparkir di Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Kapuk Muara, Jakarta Utara. Rusunawa yang diarahkan untuk warga relokasi korban kebakaran di Kapuk ternyata salah sasaran. "Memang ke depannya rusun ini akan kami benahi dan kami pasang parkir gate untuk mobil pribadi. Uang dari parkir ini akan jadi pemasukan Pemda (pendapatan asli daerah)," kata Ika, saat ditemui wartawan, di Festival Kuliner Nusantara, di Lapangan Banteng, Jakarta, Minggu (14/6). Nanti saat masuk dan keluar rusun, penghuni harus melakukan tap di parkir gate itu. Tarif parkir akan dihitung tiap jamnya. Ia mengatakan, pengadaan parkir gate itu masih dalam proses perencanaan. Meski belum mengetahui kapan pengadaan parkir gate akan diajukan di anggaran mana, ia memastikan alat tersebut dipasang di Rusunawa Kapuk Muara. "Sementara ini rencananya parkir gate hanya dipasang di Rusunawa Kapuk Muara karena di sana luar biasa banyak dan bagus-bagus mobilnya. Kalau di rusun yang lain, belum terlalu banyak yang parkir," kata mantan Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Utara itu. Meski menyadari salah sasaran, Ika tidak merasa kecolongan dengan banyaknya mobil mewah terparkir di Rusunawa Kapuk Muara. Dia mengatakan, pembenahan penghuni di Rusunawa Kapuk Muara belum sempurna. Sehingga dalam waktu dekat ini, pihaknya akan melakukan pemebanahan administrasi serta mengevaluasi penghuni. "Target, sehabis Lebaran ini pembenahan administrasi bisa selesai. Karena rusun ini memang untuk warga korban kebakaran Kapuk," kata Ika. Sebelumnya, Asisten Pemerintahan Kota Administratif Jakarta Utara, Rusdiyanto, heran sekaligus kaget melihat banyaknya mobil pribadi yang menyesaki lahan parkir rumah susun Kapuk Muara, Penjaringan. Akibat pemandangan itu, Rusdiyanto bahkan mempertanyakan, kebenaran peruntukan rumah susun yang ditujukan untuk warga relokasi dari kolong tol Penjaringan-Pejagalan yang digusur 2004 lalu. (Kurnia Sari Aziza) Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News