Jakarta. Bank Indonesia (BI) menegaskan, kebijakan pemerintah menyalurkan bantuan sosial ke masyarakat kurang mampu secara tunai memiliki banyak kelemahan. Kelemahan pertama, dialami oleh penerima. Agus Martowardojo, Gubernur BI, mengatakan, berdasarkan identifikasi BI, penyaluran bantuan sosial secara tunai memerlukan waktu dan biaya yang tidak sedikit. Waktu dan biaya tersebut disebabkan olah jarak dan lokasi penerima bantuanĀ yang kebanyakan berada di wilayah terpencil. "Untuk biaya tahun 2015 saja Rp 9.000 per bantuan, 2016 Rp 11.000, itu belum kalau penerima lanjut usia, petugas harus datang, harus ada uang jasa dan lain sebagainya," kata Agus di Jakarta Kamis (26/5).
Banyak negatifnya, BI minta bansos tunai diganti
Jakarta. Bank Indonesia (BI) menegaskan, kebijakan pemerintah menyalurkan bantuan sosial ke masyarakat kurang mampu secara tunai memiliki banyak kelemahan. Kelemahan pertama, dialami oleh penerima. Agus Martowardojo, Gubernur BI, mengatakan, berdasarkan identifikasi BI, penyaluran bantuan sosial secara tunai memerlukan waktu dan biaya yang tidak sedikit. Waktu dan biaya tersebut disebabkan olah jarak dan lokasi penerima bantuanĀ yang kebanyakan berada di wilayah terpencil. "Untuk biaya tahun 2015 saja Rp 9.000 per bantuan, 2016 Rp 11.000, itu belum kalau penerima lanjut usia, petugas harus datang, harus ada uang jasa dan lain sebagainya," kata Agus di Jakarta Kamis (26/5).