JAKARTA. Stok beras di Bulog mulai menipis. Bila pada awal 2015 stok masih ada 1,4 juta ton, kini setelah melakukan operasi pasar tinggal 950.000 ton. Stok beras ini mampu memenuhi kebutuhan untuk empat bulan ke depan. Sekretaris Perusahaan Bulog Djoni Nur Ashari mengatakan, pihaknya akan memanfaatkan masa panen bulan April dan Mei 2015 ini untuk menambah stok. Kondisi stok Bulog dianggap masih aman sehingga masyarakat tidak perlu khawatir. "Pada panen raya ini, kita akan tambah cadangan beras Bulog," ujarnya, Rabu (1/4). Pemerintah memberikan tugas kepada Bulog untuk menyerap sebanyak-banyaknya beras dan gabah miliki petani selama panen raya berlangsung. Dengan begitu, Bulog memiliki kesempatan menambah stok beras sebanyak-banyaknya dan mencegah jatuhnya harga gabah dan beras di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP). Sesuai Instruksi Presiden (inpres) No.5 tahun 2015 tentang kebijakan pengadaan gabah dan beras dan penyaluran beras oleh pemerintah, Bulog akan membeli Gabah Kering Panen (GKP) milik petani sebesar Rp 3.700 per kilogram (kg), Gabah Kering Giling (GKG) Rp 4.600 per kg dan beras Rp 7.300 per kg. Jadi ketika harga beras berada di bawah HPP, Bulog melakukan penyerapan sebanyak-banyaknya. Untuk membantu agar harga beras tidak jatuh, Bulog telah menghentikan operasi pasar sejak 20 Maret 2015. Bulog juga telah menyiapkan saluran pengadaan dengan membentuk Satuan Tugas (Satgas) pembelian gabah dan beras sebanyak 83 unit dan Unit Pengelolaan Gabah dan Beras (UPGB) sebanyak 132 unit, dan Mitra Kerja Pengadaan (MKP) sebanyak 1.338 dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) sebanyak 30 unit. Bulog sendiri telah melakukan kontrak pengadaan sebanyak 50.744 tonn sejak 17 Maret-1 April 2015. Dari jumlah itu terealiasi sebanyak 31.074 ton setara beras. Selain untuk operasi pasar, beras Bulog juga untuk program beras miskin. Pada tahun ini ada 15.530.897 Rumah Tangga Sasaran (RTS) dengan pagu setahun sebesar 2.795.561 ton atau sebesar 232.963 ton per bulan. Raskin 2015 ini telah terealisasi 534.430 ton sampai 1 April 2015. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Banyak operasi pasar, stok Bulog mulai menipis
JAKARTA. Stok beras di Bulog mulai menipis. Bila pada awal 2015 stok masih ada 1,4 juta ton, kini setelah melakukan operasi pasar tinggal 950.000 ton. Stok beras ini mampu memenuhi kebutuhan untuk empat bulan ke depan. Sekretaris Perusahaan Bulog Djoni Nur Ashari mengatakan, pihaknya akan memanfaatkan masa panen bulan April dan Mei 2015 ini untuk menambah stok. Kondisi stok Bulog dianggap masih aman sehingga masyarakat tidak perlu khawatir. "Pada panen raya ini, kita akan tambah cadangan beras Bulog," ujarnya, Rabu (1/4). Pemerintah memberikan tugas kepada Bulog untuk menyerap sebanyak-banyaknya beras dan gabah miliki petani selama panen raya berlangsung. Dengan begitu, Bulog memiliki kesempatan menambah stok beras sebanyak-banyaknya dan mencegah jatuhnya harga gabah dan beras di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP). Sesuai Instruksi Presiden (inpres) No.5 tahun 2015 tentang kebijakan pengadaan gabah dan beras dan penyaluran beras oleh pemerintah, Bulog akan membeli Gabah Kering Panen (GKP) milik petani sebesar Rp 3.700 per kilogram (kg), Gabah Kering Giling (GKG) Rp 4.600 per kg dan beras Rp 7.300 per kg. Jadi ketika harga beras berada di bawah HPP, Bulog melakukan penyerapan sebanyak-banyaknya. Untuk membantu agar harga beras tidak jatuh, Bulog telah menghentikan operasi pasar sejak 20 Maret 2015. Bulog juga telah menyiapkan saluran pengadaan dengan membentuk Satuan Tugas (Satgas) pembelian gabah dan beras sebanyak 83 unit dan Unit Pengelolaan Gabah dan Beras (UPGB) sebanyak 132 unit, dan Mitra Kerja Pengadaan (MKP) sebanyak 1.338 dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) sebanyak 30 unit. Bulog sendiri telah melakukan kontrak pengadaan sebanyak 50.744 tonn sejak 17 Maret-1 April 2015. Dari jumlah itu terealiasi sebanyak 31.074 ton setara beras. Selain untuk operasi pasar, beras Bulog juga untuk program beras miskin. Pada tahun ini ada 15.530.897 Rumah Tangga Sasaran (RTS) dengan pagu setahun sebesar 2.795.561 ton atau sebesar 232.963 ton per bulan. Raskin 2015 ini telah terealisasi 534.430 ton sampai 1 April 2015. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News