Banyak pasokan, harga singkong turun



JAKARTA. Menariknya komoditi singkong yang tahan cuaca membuat petani tertarik untuk menanamnya. Selain tidak terpengaruh faktor cuaca, perawatan tanaman singkong relatif lebih mudah. Para petani pun mengalihkan lahan untuk ditanami singkong.

Memang pengalihan lahan ini tidak terlalu besar. Sekretaris Asosiasi Petani Singkong Indonesia (APSI) Rhomy Irawan menghitung hanya ada sekitar 10% hingga 25% perubahan lahan lain ke lahan singkong.

Data Kementerian Pertanian menyebutkan, tahun 2008 lalu luas areal panen singkong sekitar 1,205 juta hektare. Tahun 2009, luas areal panen singkong berkurang menjadi 1,176 juta hektar. Nah, tahun ini, diperkirakan luas areal panen singkong diperkirakan seluas 1,204 juta hektar.Dari sisi permintaan, Rhomy bilang tiga bulan yang lalu permintaan singkong cukup bagus. Ini membuat harga singkong relatif stabil di kisaran Rp 500 - Rp 700 per kg. Hanya saja, gangguan cuaca justru membuat suplai singkong tidak terserap oleh industri. Pasalnya, rata-rata industri pengolahan singkong masih menggunakan teknologi pengeringan manual. Sehingga, "Banyak industri tradisional yang menghentikan produksi karena tidak bisa mengeringkan singkong, jadi permintaan menurun," jelas Rhomy.Untungnya penurunan permintaan dari industri pengolahan singkong dibarengi dengan peningkatan permintaan dari sektor pakan ternak. Maklum saja, jagung dan kedelai sebagai bahan baku pakan ternak harganya melambung, sehingga banyak peternak yang memilih singkong sebagai pakan alternatif.Hanya saja, Rhomy bilang peningkatan permintaan di pakan ternak tidak sebanding dengan penurunan permintaan dari industri pengolahan singkong. Alhasil, "Harga jual singkong justru turun menjadi sekitar Rp 500 - Rp 600 per kg," paparnya.Akibat penurunan harga karena suplai berlebih ini, para petani memilih menunda panen singkongnya. Rhomy bilang, idealnya tanaman singkong sudah bisa dipanen saat umur delapan bulan. "Karena pasokan masih banyak, ada tanaman singkong yang baru dipanen saat umur satu tahun," kata Rhomy.Tapi melihat kondisi kenaikan harga tepung terigu yang terus berlanjut, Rhomy masih optimis tren permintaan singkong masih akan meningkat. Pasalnya, kenaikan harga tepung terigu membuat sebagian orang beralih ke tepung tapioka.Asal tahu saja, Kementerian Pertanian ke depan akan mengarahkan produksi tepung singkong. Ini dilakukan untuk mengantisipasi kenaikan harga tepung terigu sebagai imbas krisis gandum di Rusia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati