JAKARTA. Di bawah komando Menteri Keuangan baru, Sri Mulyani Indrawati, pemerintah belum memiliki strategi khusus untuk mengurangi risiko penerimaan pajak yang terancam meleset jauh dari target. Belum ada pula strategi khusus program pengampunan pajak untuk menarik dana repatriasi dan mencapai target uang tebusan. Dalam beberapa hari terakhir, Sri Mulyani memang terus mengumpulkan sejumlah pejabat di Kementerian Keuangan. Namun belum ada strategi khusus yang diungkapkan. "Kelihatannya masih konsolidasi internal," kata Yustinus Prastowo, pengamat pajak, Minggu (31/7). Dalam APBN-P 2016, pemerintah menargetkan penerimaan pajak sebesar Rp 1.355 triliun. Terdiri dari target Pajak Penghasilan (PPh) sebesar Rp 855,8 triliun, Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar Rp 474,23 triliun, Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Rp 17,7 triliun dan pajak lainnya sebesar Rp 7,4 triliun.
Banyak pekerjaan rumah mendesak soal pajak
JAKARTA. Di bawah komando Menteri Keuangan baru, Sri Mulyani Indrawati, pemerintah belum memiliki strategi khusus untuk mengurangi risiko penerimaan pajak yang terancam meleset jauh dari target. Belum ada pula strategi khusus program pengampunan pajak untuk menarik dana repatriasi dan mencapai target uang tebusan. Dalam beberapa hari terakhir, Sri Mulyani memang terus mengumpulkan sejumlah pejabat di Kementerian Keuangan. Namun belum ada strategi khusus yang diungkapkan. "Kelihatannya masih konsolidasi internal," kata Yustinus Prastowo, pengamat pajak, Minggu (31/7). Dalam APBN-P 2016, pemerintah menargetkan penerimaan pajak sebesar Rp 1.355 triliun. Terdiri dari target Pajak Penghasilan (PPh) sebesar Rp 855,8 triliun, Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar Rp 474,23 triliun, Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Rp 17,7 triliun dan pajak lainnya sebesar Rp 7,4 triliun.