KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) menjadi juara dengan jumlah pencatatan saham perdana (listing) tertinggi di Asia Tenggara. Sejak awal tahun hingga 7 Juli 2020, ada 32 emiten yang mencatatkan sahamnya di BEI. Meski demikian, nilai emisi yang dihasilkan oleh emiten-emiten ini masih cukup mini. Emiten dengan emisi terbesar sepanjang semester pertama 2020 adalah PT Metro Healthcare Indonesia Tbk (CARE) dengan nilai emisi mencapai Rp 1,03 triliun. Selain itu, pergerakan saham-saham anyar pun sangat volatile. Tidak jarang, ada saham emiten baru yang saat ini mentok di zona gocap. Contohnya adalah saham PT Agro Yasa Lestari Tbk (AYLS). Emiten yang listing pada Rabu (12/2) ini sempat melonjak menjadi Rp 170 per saham saat perdagangan perdana. Namun, saham AYLS menjadi saham penghuni zona gocap sejak 9 April 2020 silam.
Banyak perusahaan IPO, investor tetap harus cermati fundamentalnya
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) menjadi juara dengan jumlah pencatatan saham perdana (listing) tertinggi di Asia Tenggara. Sejak awal tahun hingga 7 Juli 2020, ada 32 emiten yang mencatatkan sahamnya di BEI. Meski demikian, nilai emisi yang dihasilkan oleh emiten-emiten ini masih cukup mini. Emiten dengan emisi terbesar sepanjang semester pertama 2020 adalah PT Metro Healthcare Indonesia Tbk (CARE) dengan nilai emisi mencapai Rp 1,03 triliun. Selain itu, pergerakan saham-saham anyar pun sangat volatile. Tidak jarang, ada saham emiten baru yang saat ini mentok di zona gocap. Contohnya adalah saham PT Agro Yasa Lestari Tbk (AYLS). Emiten yang listing pada Rabu (12/2) ini sempat melonjak menjadi Rp 170 per saham saat perdagangan perdana. Namun, saham AYLS menjadi saham penghuni zona gocap sejak 9 April 2020 silam.