Banyak PHK, BKPM akan temui pengusaha tekstil



JAKARTA. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) segera bertemu dengan kalangan industri tekstil tanah air. Ini untuk menyikapi banyaknya pemutusan hubungan kerja (PHK) di industri tekstil belakangan ini.

"BKPM akan berdialog dengan industri tekstil untuk mencari terobosan agar kinerja sektor ini kembali postif," ungkap Kepala BKPM Franky Sibarani, Selasa(18/7)).

Franky klaim, meski belakangan banyak PHK, tapi investasi di industri tekstil masih tumbuh positif.


Data realisasi investasi sektor tekstil semester I 2015 naik 58% sebesar Rp 3,88 triliun dibandingkan semester I 2014.

Lebih rinci lagi, industri pengolahan serat tekstil tumbuh 213% sebesar Rp 2,40 triliun dari 82 proyek, industri pertenunan tekstil tumbuh 613% sebesar Rp 163 miliar dari 25 proyek, industri pakaian jadi tumbuh 16% sebesar Rp 941 miliar dari 115 proyek, dan industri perlengkapan pakaian tumbuh 563% sebesar Rp 216 miliar dari 15 proyek.

"Proyek investasi sektor tekstil di atas diharapkan memasuki tahap produksi komersial 1-2 tahun mendatang. Oleh karena itu, ke depan industri tekstil akan semakin meningkat, tinggal dirumuskan kebijakan yang dapat mendorong kinerja industri tekstil existing sekaligus semakin meningkatkan investasi sektor ini," tambah Franky.

Franky menambahkan, data realisasi investasi sektor tekstil semester I 2015 menunjukkan kecenderungan pergerakan investasi sektor ini mengarah ke Jawa Tengah.

Dalam catatan BKPM, 61% realisasi investasi sektor tekstil berlokasi di Provinsi tersebut. Menurutnya hal ini terjadi karena faktor UMR di Jawa Tengah yang tidak setinggi Jawa Barat atau Jakarta, serta proses penetapan UMR yang lebih kondusif.

Provinsi lainnya yang menjadi daerah tujuan investasi sektor tekstil adalah Jawa Barat sebesar 27%, Jakarta 5% dan Jawa Timur 4%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto