JAKARTA. Jumlah perusahaan pialang asuransi dan reasuransi yang mau transparansi terkait fee alias komisi broker masih minim. Berdasarkan data Asosiasi Perusahaan Pialang Asuransi dan Reasuransi (Apparindo), dari 162 anggota, baru sekitar 10% mau buka-bukaan soal komisi yang mereka dapatkan. Apparindo berharap, tahun ini jumlah perusahaan yang transparan terkerek lebih 30% dari total anggota. Menurut Nanan Ginanjar, Ketua Umum Apparindo, idealnya semua perusahaan pialang mau berterus terang soal komisi. Ini demi menciptakan iklim persaingan bisnis yang sehat di antara broker asuransi. Tanpa transparansi, bukan tidak mungkin para broker menetapkan fee semurah-murahnya demi kelancaran bisnis sehingga merugikan industri ini sendiri. Namun, Nanan mengakui, tidak mudah menciptakan transparansi tersebut. Mekanisme ini hanya bisa tercipta bila sudah ada keseragaman tarif komisi setiap produk asuransi. Misalnya asuransi kebakaran 20%, kendaraan bermotor 30% dan marine cargo 25%.
Banyak pialang asuransi yang belum transparan
JAKARTA. Jumlah perusahaan pialang asuransi dan reasuransi yang mau transparansi terkait fee alias komisi broker masih minim. Berdasarkan data Asosiasi Perusahaan Pialang Asuransi dan Reasuransi (Apparindo), dari 162 anggota, baru sekitar 10% mau buka-bukaan soal komisi yang mereka dapatkan. Apparindo berharap, tahun ini jumlah perusahaan yang transparan terkerek lebih 30% dari total anggota. Menurut Nanan Ginanjar, Ketua Umum Apparindo, idealnya semua perusahaan pialang mau berterus terang soal komisi. Ini demi menciptakan iklim persaingan bisnis yang sehat di antara broker asuransi. Tanpa transparansi, bukan tidak mungkin para broker menetapkan fee semurah-murahnya demi kelancaran bisnis sehingga merugikan industri ini sendiri. Namun, Nanan mengakui, tidak mudah menciptakan transparansi tersebut. Mekanisme ini hanya bisa tercipta bila sudah ada keseragaman tarif komisi setiap produk asuransi. Misalnya asuransi kebakaran 20%, kendaraan bermotor 30% dan marine cargo 25%.