Banyak produk yang populer, industri FMCG di Indonesia dinilai masih prospektif



KONTAN.CO.ID - JAKARTA Industri fast moving consumer goods (FMCG) diyakini masih akan terus tumbuh terlepas dari adanya pandemi Covid-19. Riset Kantar Indonesia, World Panel Division pun telah mengungkapkan bahwa ada beberapa produk FMCG yang diminati banyak penduduk Indonesia.

Sebelumnya, Kantar Indonesia, Worldpanel Division merilis publikasi teranyar terkait Brand Footprint Indonesia 2021. Ini merupakan studi tahunan Kantar yang mengukur merek mana saja yang paling dipilih oleh konsumen. Adapun lima kategori produk FMCG yang paling banyak dipilih konsumen di Indonesia antara lain mie instan, biskuit, kopi instan, deterjen, dan penyedap rasa.

Analis Philip Sekuritas Helen menilai, produk-produk FMCG terpopuler yang dipublikasikan Kantar Indonesia memang merepresentasikan bisnis FMCG yang masih cukup prospektif. Terlebih lagi, persentase jumlah konsumen yang membeli produk di kategori tersebut mencapai 95%.


“Dalam kata lain, mayoritas penduduk rumah tangga di Indonesia pernah membeli produk dari kategori tersebut,” ujarnya, Senin (21/6).

Banyaknya jumlah penduduk Indonesia masih menjadi sentimen positif bagi industri FMCG. Permintaan produk FMCG pun tak berkurang saat aktivitas masyarakat Indonesia lebih banyak dilakukan di rumah seiring dampak pandemi Covid-19.

Baca Juga: Pandemi Covid-19 mengubah daya beli masyarakat terhadap produk FMCG

Justru, hal seperti itu mesti dijadikan pemicu bagi pelaku usaha FMCG untuk berlomba-lomba meluncurkan produk yang berkaitan dengan pandemi Covid-19. Misalnya, produk untuk kesehatan dan kebersihan.

Di samping itu, kondisi pandemi seharusnya tidak menjadi penghalang bagi produsen FMCG untuk berinovasi lewat varian rasa atau jenis produk baru untuk meningkatkan penjualan sekaligus mempertahankan pangsa pasarnya.

Inovasi berupa perubahan kemasan atau packaging juga dapat dilakukan oleh pelaku bisnis FMCG. Dalam hal ini, produsen bisa membuat produk dengan kemasan hemat ataupun kemasan lebih besar sehingga pilihan bagi konsumen menjadi lebih banyak.

“Strategi lainnya adalah melakukan penjualan secara online sehingga memudahkan konsumen yang beraktivitas dari rumah,” tandas Helen.

Selanjutnya: Karyawan Garuda (GIAA) yang ajukan pensiun dini 1.099 orang, belum capai efisiensi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari